JENEPONTO, iNews.id – Motif ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), gantung diri di depan bayinya, usai video call dengan suami, hingga kini masih misterius. Polisi kesulitan untuk mengungkap motif korban mengakhiri hidupnya lantaran keluarga masih berduka.
Jenazah almarhum Megawati (20), akhirnya dimakamkan Selasa (4/2/2020) siang tadi, sekitar pukul 11.45 WIT. Korban dimakamkan di belakang rumah orang tuanya, yang hanya berjarak kurang 100 meter.
Tragis, Ibu Muda di Jeneponto Bunuh Diri di Depan Bayi usai Video Call dengan Suami
Keluarga korban menangis histeris saat pemakaman korban. Bahkan, ibu dan adik korban jatuh pingsan saat melihat jenazah Megawati diturunkan ke liang lahat.
Megawati diduga bunuh diri disaksikan bayinya berumur enam bulan. Jasadnya ditemukan tergantung di dekat bayinya, di rumah orang tua korban, Lingkungan Bungungbaddo, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Senin (3/2/2020).
Khawatir Wabah Virus Korona Meluas, Mahasiswi Beijing asal Jeneponto Pilih Pulang Kampung
Menurut keluarga, tidak ada yang mencurigakan sebelum peristiwa nahas itu terjadi. Korban berkomunikasi lewat video call dengan suaminya Riswan (20), di depan rumah.
Hanya berselang beberapa menit setelah itu, korban naik ke rumah panggung itu, lalu gantung diri. Lokasinya tepat di atas pasak tiang rumah. Korban menggunakan tali dan kain jilbab. Sementara kakinya bertumpu di atas kursi plastik.
Kebakaran di Jeneponto, Nenek Pemilik Rumah Tewas akibat Terjebak Kobaran Api
Suami korban, Riswan, tidak menyangka setelah video call dengannya, sang istri nekat mengakhiri hidup. Saat video call, korban meminta dia datang ke rumah orang tuanya. Namun, dia tidak bisa segera datang karena tidak ada sepeda motor.
“Dia video call sama saya, trus dia suruh saya ke sini, tapi tidak ada motor. Trus saya bilang, kalau mau nanti dijemput,” kata suami korban, Selasa (4/2/2020).
Di mata keluarga, korban juga merupakan sosok yang baik dan pendiam. Keluarga masih sulit menerima kematian korban yang tragis. “Saya tahu orangnya baik, jujur, pendiam, ramah, dan bermasyarakat,” kata paman korban, Baharuddin.
Kepala Lingkungan sekaligus keluarga korban, Basir Khan mengatakan, saat ini keluarga masih sangat berduka setelah kematian korban. Mereka akan menyerahkan kasus ini kepada polisi jika memang dinilai ada yang janggal dengan kematiannya.
“Kami masih berduka, kalau memang ada temuan yang aneh, kami berharap ini dituntaskan,” ujarnya.
Sementara Kasubbag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul Regama mengatakan, polisi masih menyelidiki motif korban nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di depan bayinya. Apalagi, kejadiannya setelah korban video call dengan sang suami.
“Sampai saat ini, motifnya belum kami temukan, belum bisa ungkap karena situasi dan kondisi keluarga masih berduka. Kami belum bisa meminta informasi dan berkomunikasi dengan keluarga. Penyidik masih berusaha mengumpulkan informasi terkait dengan motif bunuh diri itu,” kata AKP Syahrul Regama.
Editor: Maria Christina