MAMUJU, iNews.id – Gempa bumi dengan Mgnitudo 5,8 yang mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6/2022) sore membuat warga trauma. Mereka memilih mengungsi ke sejumlah lokasi yang dianggap aman dan menjahui kawasan pantai.
Kepanikan warga bertambah setelah mendengar air laut naik dan khawatir terjadi tsunami serta gempa susulan seperti dua tahun lalu.

Gempa M5,8 di Mamuju, 4 Calon Siswa Polri Luka-Luka Kejatuhan Plafon
Hingga saat ini, ribuan warga masih mengungsi di beberapa tempat di antaranya di Stadion Manakarra Mamuju. Sebagian warga lainnya mengungsi ke kawasan perbukitan.
Kepanikan warga tersebut membuat kondisi sejumlah ruas jalan macet total. Ratusan kendaraan baik sepeda motor maupun mobil terjebak kemacetan selama berjam-jam.

Takut Ada Tsunami, Warga Mamuju Mengungsi ke Bukit usai Gempa M5,8
Salah seorang warga mengaku trauma dengan kejadian gempa besar dua tahun lalu sehingga memilih mengungsi ke tempat aman.
“Kami sekeluarga mengungsi di sini (Stadion Manakarra), tidak ada tenda. Hanya gelar terpal plastic saja,” kata pria lanjut usia itu.
Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik mengatakan, jajarannya terus memantau perkembangan pascaterjadinya gempa.
“Gempa Mamuju memang dirasakan cukup keras dirasakan hampir di seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, termasuk Majene dan Polewali Mandar. Tapi kami mengimbau warga khususnya di Mamuju dan Majenes untuk tetap tenang namun waspada,” katanya.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo magnitudo 5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 13.25 WIB, atau 14.25 WITA hasil pemantauan BMKG menunjukkan aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan 2,8 magnitudo.
Editor: Kastolani Marzuki













