Bikin Sedih, Ini 3 Permintaan Pj Wali Kota Makassar untuk Warga sebelum Mudik

MAKASSAR, iNews.id - Masyarakat yang berdomisili di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diimbau tidak melakukan perjalanan mudik untuk sementara waktu. Warga harus mempertimbangkan lagi keputusan untuk pulang kampung di tengah wabah virus corona saat ini.

Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, sebaiknya warga tetap berada di Kota Makassar sementara waktu, bila perlu sampai Ramadan dan Idul Fitri 2020.

Baca Juga

21 Hotel-Restoran di Makassar Sediakan Makanan untuk Petugas Medis yang Tangani Corona

"Sementara ditunda saja dulu (pulang kampung)," kata Iqbal di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga

Bukan Lockdown, Wali Kota Iqbal Suhaeb: Warga Hanya Perlu Isolasi Mandiri

Dia menyebut ada tiga pertimbangan bagi warga sebelum mudik. Dengan memikirkan hal ini, dia berharap, masyarakat mengurungkan niatnya kembali ke kampung halaman, sehingga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 yang kian meluas.

1. Orang Tua Rentan Penyakit

Iqbal mengatakan, warga harus ingat bahwa orang tua di kampung barang kali sudah lanjut usia (lansia), sehingga malah sangat rentan penyakit. Bisa saja warga tersebut imunnya masih kuat, namun tidak bagi mereka yang sudah tua.

"Jangan sampai nanti mereka malah tertular," ujarnya.

2. Pemerintah kabupaten/kota selektif

Pemerintah kabupaten/kota diharapkan dapat selektif menerima warga asal Kota Makassar yang pulang ke kampung halaman. Bila perlu mereka harus ditahan dan diminta kembali ke kota.

"Kalau memang mendesak, kami harap bisa selektif untuk pemeriksaan kesehatannya. Warga ini benar-benar dinyatakan tidak membawa virus (corona)," katanya.

3. Isolasi mandiri

Masyarakat di Kota Makassar, kata Iqbal, disarankan untuk melakukan isolasi mandiri sementara waktu, termasuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Dia ingin warga saling menjaga agar wabah Covid-19 tidak semakin meluas ke daerah lain.

"Mari kita jaga Makassar ini. Kita jangan sampai menyebar ke daerah-daerah lain di Sulsel," ujarnya.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal