Banjir-Longsor Landa 5 Kabupaten di Sulsel Tewaskan 8 Orang, Ini Sebarannya

MAKASSAR, iNews.id – Lima kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel) dilanda banjir dan longsor, Jumat (3/5/2024). Bencana alam itu mengakibatkan delapan orang tewas dan ribuan warga lainnya mengungsi. Selain itu, ratusan rumah terendam serta belasan lainnya hanyut terbawa arus.

Dari data BPBD Sulsel, lima daerah yang diterjang banjir dan longsor yakni, Kabupaten Luwu, Enrekang, Sidrap, Wajo, dan Sinjai.

Update Banjir Bandang-Longsor di Luwu: 15 Rumah Hanyut, 7 Tewas Tertimbun

Di Kabupaten Luwu, tujuh warga dilaporkan meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Desa Buntu Sarek, Kecamatan, Latimojong, Luwu. Mereka meninggal karena tertimbun dan tidak sempat menyelamatkan diri saat rumah mereka diterjang longsor. Sedangkan satu korban lagi berada di Kabupaten Sidrap.

“Ada tujuh korban meninggal dunia akibat longsor di Desa Buntu Sarek, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Di sini (Sidrap) Satu korban (meninggal) akibat bencana banjir,” kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Pandolo kepada MNC Portal via pesan WhatsApp, Jumat (3/5/2024).

Viral Emak-Emak Muda di Luwu Menangis usai Rumah Hanyut Disapu Banjir Bandang

Banjir juga melanda Kabupaten Enrekang, Wajo, dan Sinjai. Meski tidak ada korban jiwa, ribuan warga terdampak. Akses jalan juga dilaporkan terputus.

Berdasarkan data yang diterima, banjir dan tanah longsor di lima daerah ini mengakibatkan rusaknya beberapa infrastruktur jalan, jembatan, hanyutnya beberapa rumah, lahan pertanian dan kebun, serta empang terendam banjir.

Luwu Diterjang Banjir Bandang dan Longsor, 7 Orang Tewas Tertimbun

Tim BPBD, Tagana dan personil lainnya sudah turun ke lapangan untuk melakukan penanganan. “Sementara kami masih melakukan penanganan bencana,” ujar Amson.

Dipicu Hujan Deras

Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel mengatakan, bencana yang terjadi di beberapa daerah di Sulsel akibat hujan deras yang melanda sejak Kamis (2/5/2024) malam hingga pagi tadi (Jumat, 3/5/2024) membuat ratusan warga mengungsi.

Editor: Kastolani Marzuki