8 Makanan Khas Enrekang, Nomor 5 Berbahan Dasar Susu Sapi

JAKARTA, iNews.id - Makanan khas Enrekang menawarkan berbagai ciri khas yang dapat menggugah selera saat mencobanya. Jadi sayang jika untuk dilewatkan.
Sebelum melihat makanan khas Enrekang, ada baiknya kita mengenal kabupaten ini terlebih dahulu.
Enrekang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Enrekang.
Dikutip dari Sulselprov.go.id, secara administratif kabupaten ini terdiri dari 12 kecamatan defenitif terdapat 129 kelurahan/desa, yaitu 17 kelurahan dan 112 desa, dengan luas wilayah sebesar 1.786,01 Km².
Salah satu kuliner yang terkenal di Enrekang adalah Dangke. Makanan ini dari bahan dasar susu.
Selain Dangke, ada lagi makanan khas Enrekang yang dapat menanjakan lidah kita jika berkunjung ke sana, berikut makanan khas Enrekang.
Makanan khas pertama Enrekang yakni ayam bundu-bundu. Makanan ini berbahan dasar ayam kampung dengan didominasi parutan lengkuas dengan ditambah beberapa rempah-rempah seperti kemiri, ketumbar, serai, jahe.
Makanan ini memiliki rasa yang istimewa, sehingga menjadikan salah satu makanan khas yang paling diminati oleh wisatawan jika berkunjung ke Enrekang.
Makanan khas Enrekang selanjutnya ada Deppa Tettekang. Makanan ini terbuat dari bahan dasar beras ketan dicampur dengan biji wijen.
Deppa Tettekang memiliki ukuran sebesar jari tangan dan memiliki warna cokelat tua.
Kue ini mirip dengan beberapa jenis kue lainnya yang ada di beberapa daerah di Sulawesi Selatan, dengan bahan dasar, dan citarasa yang hampir sama, namun penamaan yang saja berbeda.
Lalu ada nasu cemba. Makanan ini dibuat dari bahan dasar iga sapi.
Makanan ini dinamakan nasi cemba karena mengunakan daun cemba yang banyak terdapat di Kabupaten Enrekang.
Selain menggunakan daun cemba, makanan ini juga memakai beberapa bumbu dari rempah-rempah khas asli Indonesia lainnya, mulai dari ketumbar, kunyit, serai, jahe, kelapa sangrai, hingga bawang, dan lain sebagainya.
Pulu Mandoti adalah sejenis beras ketan merah. Bahan yang digunakan dari makanan ini adalah beras lokal, yang hanya bisa ditemukan di Desa Salukanan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
Saat dimasak, makanan ini akan mengeluarkan aroma yang sangat wangi. Pulu Mandoti dapat disajikan sebagai makanan pokok bersama dangke.
Selanjutnya ada Dangke. Makanan ini dibuat dari bahan dasar susu sapi atau kerbau yang diolah secara tradisional dengan cara direbus.
Dangke dibuat dengan cara memasak susu sapi atau kerbau sampai mendidih. Makanan ini mirip dengan tahu, tapi rasanya menyerupai keju.
Makanan khas Enrekang selanjutnya ada pisa epe. Sesuai dengan namanya, makanan ini menggunaka bahan dasar buah pisang. Namun, tidak seperti kue pisang lainnya melainkan cemilan yang sangat unik.
Sebelum dimasak, pisang terlebih dijepit dengan menggunakan kayu. Setelah itu, baru disiram dengan kuah yang manis hasil campuran beberapa toping pilihan.
Selanjutnya ada pa'piong. Makanan ini terbilang cukup unik, karena dimasak dengan mencampurkan daging ayam, bumbu sayur, bawang putih, garam, jahe menjadi satu.
Kemudian dibungkus mengunakan daun pisang, dimasukan ke dalam bambu, dan dibakar hingga matang.
Alat masaknya yang digunakan terbuat dari kayu penyangga yang bisa dibongkar pasang.
Makanan ini memiliki tiga varian yakni Pa'piong mengunakan daging ayam, Pa'piong mengunakan daging kerbau, dan Pa'piong mengunakan daging babi.
Makanan khas Enrekang yang terakhir adalah Barobbo. Makanan ini terbuat dari bahan dasar jagung cincang dengan beberapa sayuran, dan santan kelapa.
Biasanya, sayuran yang digunakan bisa bermacam-macam, tergantung selera masing-masing.
Makanan ini lebih nikmati jika disantap dengan dangke goreng, dan ikan kering, atau ditambah sambal terasi. Barobbo sangat mudah ditemukan di rumah makan yang ada di Kabupaten Enrekang.
Itulah delapan makanan khas Enrekang yang perlu Anda coba jika berkunjung ke kabupaten tersebut.
Editor: Candra Setia Budi