7 Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya, Baik Internal Maupun Eksternal
JAKARTA, iNews.id - Apa faktor penyebab perubahan sosial budaya yang kamu ketahui? Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat disebabkan oleh sejumlah faktor, bisa faktor internal maupun faktor eksternal.
Menurut Selo Soemardjan (2002), perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan pada suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai, sikap dan pola perilaku kelompok dalam masyarakat.
Lebih sederhana, Selo Soemardjan mengatakan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan di lembaga kemasyarakat.
Sedangkan menurut Max Weber, perubahan sosial budaya adalah situasi yang terjadi di masyarakat yang diakibatkan oleh ketidaksamaan dengan unsur-unsur yang ada.
Menurut Soerjono Soekanto, adanya faktor-faktor internal (dari dalam masyarakat) dan eksternal (dari luar masyarakat) akan menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
Berikut iNews.id telah merangkum sejumlah faktor penyebab perubahan sosial budaya yang kamu ketahui.
Mengutip laman Kemendikbud, faktor penyebab perubahan sosial budaya terdiri atas:
Faktor internal yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya adalah:
Perubahan situasi, jumlah, dan perpindahan (mobilitas) penduduk akan membawa perubahan dari waktu ke waktu.
Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah akan mempengaruhi perubahan struktur di masyarakat.
Contohnya adalah banyaknya masyarakat desa yang pindah ke kota akan menyebabkan perubahan-perubahan dalam sistem sosial masyarakat kota. Misalnya, meningkatnya angka kriminalitas, dan pengangguran.
Faktor penyebab perubahan sosial budaya berikutnya adalah terjadinya pemberontakan atau revolusi.
Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat. Contohnya adalah revolusi yang terjadi pada 1998 di Indonesia.
Pasca revolusi tersebut, Indonesia mengalami sejumlah perubahan, seperti perubahan kepala negara, wakil kepala negara, struktur kabinet, sampai pada perilaku warga masyarakat, yaitu menjadi lebih berani mengkritisi cara kerja pemerintah.
Dengan adanya konflik yang muncul di tengah masyarakat maka akan mendorong seseorang untuk mencari penyelesaian atau jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Contohnya adalah konflik antar etnis yang pernah terjadi di Sambas, Kalimantan Barat. KOnflik yang terjadi beberapa tahun yang lalu itu kemudian menyebabkan perubahan struktur dan sistem masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.
Adanya penemuan atau inovasi baru merupakan tanda-tanda awal terjadinya perubahan.
Contohnya adalah penemuan teknologi komunikasi berupa ponsel pintar (smartphone) yang menggantikan sarana komunikasi lama, seperti surat.
Adanya alat komunikasi membuat kebudayaan dari masyarakat lain dapat dengan mudah masuk. Sedangkan, pihak lain hanya menerima tanpa mempunyai kesepakatan memberikan pengaruh baik.
Dalam proses ini terjadi penyerapan dan penyebaran sehingga menghasilkan kebudayaan baru.
Editor: Komaruddin Bagja