MAKASSAR, iNews.id - Warga di Sulawesi Selatan (Sulsel) diimbau tidak terprovokasi dengan insiden perusakan musala di Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), belum lama ini. Dengan begitu masyarakat di daerah tersebut tetap bisa rukun dan menjaga toleransi beragama.
Plt) Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, Devo Khaddafi mengatakan, kasus tersebut sementara dalam penanganan aparat kepolisian.
"Masyarakat di Sulsel, kami imbau untuk tidak terprovokasi, dan terpancing dengan berita-berita yang belum dipastikan kebenarannya," kata Devo di sela menerima kunjungan rombongan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel di Kota Makassar, Senin (3/2/2020).
Menurut dia, sikap ini sejalan dengan imbauan FKUB Sulsel agar masyarakat tetap memelihara persaudaraan, kerukunan, dan toleransi beragama. Warga diminta tenang dan mempercayakan kasus ini ke pihak kepolisian setempat.
"Kita meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan betul-betul menjaga suasana yang damai, tentram dan saling menjaga silaturahmi antarumat beragama," ujar dia.
Kesbangpol dan FKUB Sulsel, kata dia, terus bersinergi menjaga kerukunan warga. Generasi muda juga diminta ikut berpartisipasi dalam berbagai upaya menjaga kesatuan dan persatuan antarumat bergama yang ditangani oleh lembaga tersebut.
Kunjungan ke Kantor Gubernur Sulsel ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua FKUB Sulsel, Arfah Siddik. Dia dan rombongan datang dalam rangka meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam upaya menjaga ketentraman masyarakat di Sulsel.
Apalagi, belum lama ini terjadi insiden perusakan balai pertemuan umum yang dijadikan musala di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulut.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait