Polisi akhirnya memanggil orang tua para waria dan pemuda yang terlibat goyang erotis. Selain itu, Kantor Urusan Agama (KUA) dilibatkan untuk memberikan pembinaan.
"Petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) turut dilibatkan untuk memberikan pembinaan, termasuk memberikan ceramah agama kepada mereka yang ikut joget erotis ini," katanya.
Para waria dan pemuda yang terlibat itu pun menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kecamatan Ajangale. Kini para pelaku sudah diperbolehkan polisi pulang ke rumah masing-masing. Mereka sebelumnya juga berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait