Pasien suspect virus korona di RSUD Parepare. (Foto: iNews/Ichsan Anshari).

PAREPARE, iNews.id - Angka kematian Covid-19 di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), tercatat cukup tinggi. Secara akumulasi bahkan pernah menjadi penyumbang kasus pasien meninggal dunia terbanyak di provinsi.

Direktur RSUD Andi Makkasau Parepare, Renny Angraeny Sari mengatakan, kondisi ini disebabkan karena banyak warga yang tidak jujur. Lalu menolak pemeriksaan Covid-19, baik di puskesmas maupun rumah sakit.

"Masyarakat terpapar Covid-19, lebih memilih berdiam lama di rumah tanpa sepengetahuan petugas. Mereka baru memutuskan memeriksakan diri saat kondisinya memburuk," kata Renny di Kota Parepare, Sulsel, Jumat (6/8/2021).

Menurut dia, tidak sedikit pasien Covid-19 yang masuk ke IGD setelah kondisinya memburuk. Kondisi ini tentu menyulitkan petugas medis mengambil tindakan penyelamatan. Sebab saturasi mereka sudah di bawah 70 persen.

Sementara idealnya, saturasi orang yang normal berada di angka 99 persen bahkan 100 persen. Saturasi, merupakan kadar oksigen dalam aliran darah. Alasannya tak lain dari informasi hoaks yang beredar di masyarakat kalau rumah sakit sengaja memvonis Covid-19.

"Jangan takut ke rumah sakit untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala. Karena saat ini tak ada gejala Covid-19 yang khas selain demam, meriang, sakit kepala dan pegal-pegal," ujarnya.

Selain pasien usia lanjut yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid, kata Renny, ibu hamil saat ini pun sangat rentan terpapar. Setidaknya ada dua pasien ibu hamil yang meninggal karena masuk ke rumah sakit dalam kondisi buruk.

Dia memastikan, ketersediaan alat medis, termasuk tabung oksigen, obat-obatan dan tenaga medis untuk pelayanan pasien Covid-19, sangat memadai. Jika belum terlambat, pasien masih bisa diselamatkan.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network