MAROS, iNews.id - Pasangan suami istri di Desa Bontomanurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), berjuang menyeberang sungai berarus deras untuk bisa keluar dari kampung. Medan terjal ini mereka lewati sambil menggendong bayinya yang masih berusia empat bulan.
Pasangan suami istri ini, Ridwan (35) dan Iska (33), warga Dusun Makmur, Desa Bontomanurung, Kecamatan Tompobulu, setiap hari selalu keluar masuk kampung dengan cara ekstrem tersebut.
"Biasa di sini menyeberang sambil menggendong bayi," kata Ridwan kepada wartawan, Rabu (11/3/2020).
Dia bersama sang istri terpaksa memilih jalur di tengah sungai yang arusnya deras, karena ini menjadi satu-satunya akses terdekat menuju kampung sebelah. Sedangkan bila memutar, warga harus menempuh jarak sejauh 30 kilometer, melintasi jalan pegunungan.
"Di sini Kampung Pattiro, mau pergi ke Kampung Sepe-sepe, di sana rumah mertua saya," ujar dia.
Meski dianggap nekat menyeberang sungai berarus deras, namun kata dia, hal tersebut merupakan hal yang biasa bagi warga di kampung tersebut. Karena itu juga dia dan istri tidak merasakan takut.
"Kalau takut, saya khawatirnya sama bayi ini. Namanya Putri, usianya baru empat bulan," katanya.
Ridwan berharap pemerintah bisa membuatkan jembatan gatung yang bisa dilalui warga. Karena sudah bertahun-tahun warga terpaksa menyebrangi sungai deras yang berbahaya.
"Jika musim penghujan datang air sungai akan naik, hanya sedikit warga yang bernyali untuk menyebrangi sungai tersebut," kata Saprianto yang juga warga Dusun Makmur.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait