MAROS, iNews.id - Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Desa Bonto Manurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan mempertaruhkan nyawa setiap hari demi bisa bersekolah. Mereka terpaksa menyeberangi sungai selebar lebih dari 100 meter menggunakan gondola sederhana yang ditarik dengan tali.
Aksi ini dilakukan karena tidak adanya jembatan permanen di wilayah tersebut. Gondola tersebut menjadi satu-satunya akses menuju sekolah terdekat.
Kondisinya sangat berisiko, terutama saat musim hujan tiba dan arus sungai menjadi deras. Dalam situasi seperti itu, anak-anak memilih tidak berangkat sekolah karena takut menyeberang.
“Kalau hujan dan air sungai deras, anak-anak tidak ada yang bersekolah,” kata warga setempat.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait