Sebelumnya, bencana banjir bandang menghantam Kabupaten Luwu Timur, pada Senin, 13 Juli 2020, malam hari di tengah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19). Banjir tersebut berdampak pada enam kecamatan hingga menyisakan lumpur di Masamba, Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara setelah air surut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, membenarkan banjir dipicu karena intensitas hujan sangat tinggi selama dua hari terakhir sebelum terjadi bencana. Bahkan debit air hujan itu membuat Sungai Masamba, Sungai Rongkang dan Sungai Rada ikut meluap yang menyebabkan terjadi banjir bandang.
Potensi ancaman banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara memang sering terjadi, karena termasuk wilayah bahaya dengan kategori sedang sampai tinggi untuk bencana banjir bandang. Tercatat ada 11 kecamatan masuk dalam kategori itu.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait