Hamida (67), nenek yang lumpuh sejak puluhan tahun namun mampu menyelamatkan diri dari amukan puting beliung yang mendera rumahnya, Jumat (2/2/2018). (Foto: iNews/Nasruddin)

PALOPO, iNews.id - Hujan deras dan angin puting beliung disertai petir bertubi-tubi yang melanda wilayah Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Jumat, 2 Februari 2018, petang kemarin menjadi mukjizat tersendiri bagi Hamida (67). Nenek yang lumpuh selama puluhan tahun ini tiba-tiba mampu berdiri dan berlari untuk menyelamatkan dirinya beserta cucunya saat angin kencang mengangkat atap rumah miliknya. Dia bahkan dengan sigap menyelamatkan sejumlah barang agar tak rusak terkena air.

Warga Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan ini melakukan hal yang bisa dibilang mustahil terjadi. Bagaimana tidak, sejak puluhan tahun yang lalu, dirinya sudah dinyatakan lumpuh dan tidak bisa lagi berjalan.

Keajaiban datang, saat hujan deras dan angin puting beliung disertai petir mendera permukiman warga pesisir kelurahan Pontap. Untuk pertama kalinya dalam puluhan tahun, Hamida mampu berlari layaknya orang normal.  

Saat angin kencang mengangkat atap rumahnya, secara spontan Nenek Hamidah langsung berdiri untuk menyelamatkan diri bersama cucunya. Tak hanya berlari, dia juga bahkan mengangkat tumpukan pakaian cucunya yang terkena air hujan saat atap rumahnya mulai berterbangan tertiup angin yang cukup dahsyat.|

Hingga kini Nenek Hamida masih nampak cukup trauma dengan kejadian yang menimpanya pada Jumat petang lalu itu. Bahkan saat disambangi wartawan iNews di rumahnya Sabtu 3 Februari 2018 petang, atap rumah Nenek Hamidah masih bolong. Beberapa bagian atapnya hilang disapu angin kencang yang melanda kawasan tempat tinggalnya.

Menurut Ernawati, anak kandung Nenek Hamidah, kejadian ini bermula saat atap rumah milik nenek tua itu dihantam tiupan angin disertai petir Jumat lalu. Kencangnya tiupan angin dan suara petir membuat ibunya bisa berjalan bahkan mengangkat beberapa benda yang terhitung berat.

“Awalnya itu dia kaget karena atap rumah terangkat lalu ada petir menyambar. Secara spontan dia langsung berdiri dan mengangkat semua barang yang kena hujan. Padahal barang itu barang berat semua,” ucapnya, saat ditemui di kediamannya, Sabtu (3/2/2018) petang.

Erna membenarkan bahwa ibunya itu sudah lumpuh sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan sejak kecil, Nenek Hamidah mengalami kesulitan untuk berdiri dan berjalan normal layaknya orang kebanyakan. “Penyakitnya itu memang sudah ada dari kecil. Jadi dia seringkali kesulitan berdiri. Sehabis duduk atau berbaring kalau mau berdiri pasti harus dibantu,” katanya.

Meski sudah bisa berjalan, namun Nenek Hamidah masih enggan untuk memaksakan kakinya tersebut untuk berdiri, dengan alasan untuk pemulihan kesehatan. Meski begitu Nenek Hamidah juga sangat bersyukur karena dia bisa duduk dengan waktu yang cukup lama.

Sangat berbeda dengan hari-hari sebelumnya, saat kedua kakinya tersebut tak bisa berjalan. Di mana pada saat itu, dia hanya menghabiskan waktunya untuk berbaring setiap hari. “Ibu saya sudah beberapa tahun memang tidak pernah keluar rumah. Biasanya juga di rumah dan tidak keluar-keluar karena keadaannya itu. Hanya karena spontan saja makanya bisa seperti kemarin itu,” ucap Ernawati.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network