Sementara itu, untuk menghindari adanya korban, petugas Satpol PP meninggalkan lokasi. Parahnya, pemilik kafe masih melempar petugas dengan pisau dapur. Pisau itu disita untuk menjadi barang bukti.
Meski terjadi kericuhan, petugas tetap melanjutkan razia ppkm ini di sejumlah lokasi berbeda.
Sementara suami istri pemilik kafe langsung mendatangi SPKT Polres Gowa, Kamis (15/7/2021) dini hari. Kedatangan mereka untuk melaporkan oknum petugas Satpol PP yang diduga melakukan penganiayaan saat kericuhan razia PPKM mikro yang terekam video dan viral.
Identitas kedua pasutri ini yakni Amriana dan Nurhalim. Keduanya mengaku dipukul lantaran tidak mengindahkan imbauan petugas untuk menutup kafe milik mereka.
Namun saat membuat laporan korban pingsan di kantor polisi. Menghindari hal tak diinginkan, polisi membawa korban yang tengah hamil tua ini ke Rumah Sakit Umum (RSU) Syekh Yusuf untuk menjalani pemeriksaan.
Kanit Reskrim Polsek Bajeng Ipda ariyanto mengatakan, awalnya menerima laporan dugaan penganiayaan. Pemilik kafe tidak menerima tindakan oknum petugas PPKM.
"Setelah mendatangi TKP dan interogasi korban, mereka ingin menggunakan haknya melapor di Polres dan kami persilahkan. Pengakuannya, dia sedang hamil 9 bulan," ujarnya, Kamis (15/7/2021).
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait