Aksi pemblokiran ini dilakukan sebagai bentuk protes karena pemukiman yang dihuni menjadi langganan banjir karena kondisi sungai kini alami pendangkalan.
"Tuntutan kami hari ini meminta pertanggungjawaban DPRD dan Pemerintah Kota Palopo atas keresahan masyarakat Telluwanua yang sudah dua tahun ini dilanda banjir," katanya.
Ia mengatakan, akibat banjir itu membuat sejumlah warga rusak bahkan ada yang terbawa arus.
"Ada empat rumah yang terbawa arus sungai, tidak ada pertanggungjawaban dari pemerintah dan hanya menurunkan sembako. Apakah warga di sini dinilai dengan sembako," ujarnya.
Ia pun berharap pemerintah setempat dan DPRD Kota Palopo untuk memperhatikan warganya yang terdampak banjir.
"Kami meminta kepada Presiden, Gubernur Sulsel, untuk bagaimana caranya sungai kami yang ada di jembatan miring khususnya wilayah yang mengaliri das battang agar dinormalisasi," ujarnya.
Ia mengatakan, jika tuntutan tidak diperhatikan pemerintah, maka mereka akan menutup jalan kembali.
"Jika tuntutan ini tidak diindahkan oleh pemerintah dan DPRD Kota Palopo maka kami akan menutup akses di Jembatan Miring ini," pungkasnya.
Editor : Candra Setia Budi
Artikel Terkait