Kisah Nenek Pakende, cerita rakyat asal Sulsel pemangsa anak-anak. (Foto: YouTube Adni Anak SD/Ist)

Waktu naik ke rumah berkatalah Nenek Pakande, 

"Siapakah engkau cucu-Cucu?" dijawab oleh kedua anak itu. 

"Sayalah orang tidak beribu. Bapak sudah beristeri lagi, terpaksa saya membuang diri. Hal ini yang menyebabkan saya sampai di rumah ini" kata anak-anak itu.
 
"Baiklah, tinggallah di sini cucu-Cucu, kau jaga rumah sebab saya selalu berpergian. Ada barang-barang cukup banyak di dalam rumah. Jadi cocoklah. tinggallah di sini, engkaulah yang menjaga rumah kalau saya berpergian," kata Nenek Pakande

"sudah makankah cucu-Cucu?". Lalu mereka menjawab, "Sudah"

"Makan terus supaya cepat besar" ujar sang nenek. 

"Bagaimana hatimu Cucu?" Dijawab, "Baru sebesar potongan beras". "Makanlah-makanlah, supaya engkau Iekas besar" kata Nenek Pakenda lagi. 
 
Setelah itu, kedua saudara ini selalu menjaga rumah Nenek Pakande dari pagi sampai sore.  Nenek Pakande biasanya pulang membawa pulang rusa, babi, juga binatang hutan lainnya. 

Sesampianya di rumah, Nenenk Pakande menanyakan hati mereka. 

"Bagaimana hatimu Cucu?" dijawabnya, "Baru sebesar telur itik. Nek . 

Sang nenek lalu berkata "Makan terus". Kedua anak itu tidak lagi memikirkan makanan karena Nenek Pakande yang mencarinya.

Ringkas cerita, besarlah kedua anak itu dan memerhatikan keadaan neneknya bahwa Nenek Pakande biasa menggantungkan sebuah botol di loteng. Mereka lalu bertanya kepada sang nenek. 

"Apakah isi botol yang tergantung itu Nenek?" Dijawab. "Jangan cucu pegang-pegang karena itulah tempat nyawaku". Setelah itu, sang nenek menanyakan hati anak kedua tersebut, "Bagaimana hatimu?" lalu dijawab, "Sudah seperti bakul-bakul". 

"Makanlah-makanlah supaya engkau menjadi besar!" kata Nenek Pakande.

Lalu sang nenek bertanya lagi, "Sudah sebesar apa hatimu Cucu?" ujarnya.

Dijawab kedua anak itu, "Sudah sebesar nenek, sudah boleh kau makan," kata keduanya.
 
Kemudian Nenek Pakande meminta mereka untuk bangun pagi.

"Besok, subuh-subuh engkau bangun membuat ketan pulut hitam, kemudian engkau makan sampai kenyang. Semua sisa makanan kamu simpan saja karena saya akan pergi ke pinggir hutan," ungkap sang nenek.


Editor : Candra Setia Budi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4 5
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network