Sekarang, telah terbangun 118 km (66 km operasi), dengan lebar rel 1.435 mm dan meliputi 14 stasiun (10 stasiun operasi), sistem persinyalan elektrik, satu depo dan kantor, satu gudang prasarana dan satu ruang operation control centre.
Adapun 14 stasiun yang dilalui yakni Stasiun Mandai, Stasiun Maros, Stasiun Rammang-Rammang, Stasiun Pakajene, Stasiun Mangilu, Stasiun Labakkang, Stasiun Ma’arang, Stasiun Mandalle, Stasiun Tebete Rilau, Stasiun Barru, Stasiun Garonggong, Stasiun Takallasi, Stasiun Mangkoso dan Stasiun Palanro.
Jalur KA yang sudah terbangun melintasi 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) serta Kabupaten Barru.
Dengan lebar rel 1.435 milimeter, kecepatan maksimal kereta api Trans Sulawesi mencapai 200 kilometer per jam. Sementara di Jawa, dengan lebar rel 1.067 milimeter kecepatan tertinggi kereta api sekitar 120 kilometer per jam.
Proyek Kereta Api Makasar-Parepare dipandang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan. Data dari Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan (Desember 2022) menyebutkan sejumlah manfaat hadirnya moda KA di Sulsel.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait