Sementara itu, Bais menambahkan, aksi teror ini bukan kali pertama terjadi, melainkan sudah berulang.
"Sudah empat kali terjadi, beberapa bulan yang lalu ada yang melempar botol di pekarangan. Itu botol isi solar dan dibakar. Kemudian ada lagi, selanjutnya ruangan staf saya dipecah. Ini yang keempat," katanya.
Bais menduga teror ini akibat kekecewaan warga setelah adanya pemotongan dana bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp50.000 yang dilakukan oleh kepala dusun.
"Dikira saya yang memotong, ini sudah dilaporkan ke polisi," katanya.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait