Ketiga, pada Selasa 21 Maret 2023 bulan masih terbit lebih duluan dari pada matahari di timur pada pukul 05.31 WITA dan masih lebih dulu terbenam di barat dari pada matahari pada pukul 17.59 WITA.
Keempat, ini berarti masih bulan tua Sya'ban dan perjalanannya masih sampai ke Barat. Namun malam harinya, Selasa (dini hari) pukul 01.26 WITA terjadi pergantian bulan atau konjungsi, new moon atau ijtima, sehingga ini berarti sudah masuk bulan Ramadan 1444 Hijirah pada Rabu dini hari.
Pertimbangan kelima, Rabu 22 Maret 2023, matahari sudah lebih dulu terbit di timur daripada bulan pada pukul 06.05 WITA. Sementara bulan terbit pukul 06.23 WITA. Ini berarti pertanda sudah masuk bulan baru, meskipun masih sulit dilihat secara kasat mata.
Selain itu, pasang puncak (kondak) air laut yang secara sunnatullah akan terjadi di barat pada Selasa sore hingga malam dini hari pada 21 Maret 2023, sementara di timur terjadi pasang surut air laut hingga dini hari.
Keenam, pada Rabu pagi 22 Maret 2023 pasang puncak (kondak) terjadi di timur, sebagai akibat terjadinya gaya gravitasi (tarik menarik) antara bumi, bulan, dan matahari yang berada pada posisi garis horisontal. Hal ini sebagai salah satu tanda masuknya 1 Ramadan 1444 Hijriah.
"Ketujuh, karena pergantian bulan atau kongjungsi akan terjadi pada pukul 1.26 WITA dini hari. Maka diputuskan bahwa Jamaah An Nadzir Insya Allah mulai berpuasa pada 22 Maret 2023," katanya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait