MAKASSAR, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan melarang guru yang belum disuntik vaksin Covid-19 datang ke sekolah. Langkah ini sekaligus bagian dari percepatan vaksinasi bagi para guru.
"Kami telah lakukan pertemuan dan hal ini disampaikan langsung Wakil Bupati Syahban Sammana saat rapat terkait percepatan vaksinasi," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep Dokter Nurlina Sanusi saat dihubungi dari Makassar, Rabu (2/6/2021).
Nurlia mengatakan, instruksi larangan ke sekolah bagi guru yang belum divaksin akan mendorong keinginan mereka untuk segera divaksin. Apalagi saat ini pelaksanaan ujian sekolah sedang berlangsung.
Pemkab Pangkep telah memberikan kemudahan vaksinasi kepada guru dan tenaga pendidik pada sebuah lembaga, yakni dikunjungi langsung para vaksinator.
"Syukurnya tidak ada guru yang menolak sekarang. Bahkan beberapa di antara mereka yang sebelumnya tidak mau, sekarang malah langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan," katanya.
Jika sebelumnya banyak guru yang seolah-olah menunda pelaksanaan vaksinasi, bahkan menghindar. Kali ini mereka mencari cara agar segera divaksinasi dengan langsung mendatangi fasyankes.
Maka dari itu, jelang pembukaan sekolah tatap muka, Dinas Kesehatan bersama Dinas Pendidikan terus bekerja sama dalam memutus mata rantai Covid-19. Dimulai dari persiapan secara maksimal pihak sekolah, pengaplikasian protokol kesehatan di sekolah dan vaksinasi guru.
Terkait stok vaksin di wilayahnya, Pangkep hanya mendapat jatah vaksin 100 vial atau 1.000 dosis setiap pekannya. Sementara pelaksanaan vaksin ditujukan kepada tiga kelompok utama saat ini, yakni kelompok lansia, guru dan petugas publik.
Selain itu total guru atau tenaga pendidik yang harus divaksin di Kabupaten Pangkep sebanyak sekitar 6.000 orang. Mereka juga harus digenjot proses vaksinasinya karena jadwal pembukaan sekolah tatap muka sebentar lagi.
"Jadi kalau lansia, kami baru 0,6 persen. Jujur vaksin yang datang hanya sekitar 100 vial, sementara yang ditujukan sekarang pendidik dan lansia, guru saja sudah 6.000 orang," ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait