JENEPONTO, iNews.id - Oknum kepala dinas di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap stafnya. Keluarga korban yang tak terima, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati.
Massa menuntut Bupati Jeneponto mencopot pejabat tersebut. Aksi tersebut sempat ricuh, bahkan massa nyaris terlibat bentrok dengan petugas kepolisian yang berjaga di sana. Kemarahan warga membuat pintu kantor Bupati hampir roboh.
"Kami minta Bupati maupun pejabat di Pemerintah Kabupaten Jeneponto tidak intervensi kasus ini," kata keluarga korban, Haji Mahir, di sela-sela aksinya, Selasa (3/9/2019).
Dugaan kasus pelecehan seksual ini terjadi saat staf tersebut berfoto selfie dengan oknum kadis tersebut. Saat momen tersebut, pelaku kemudian mencium korban.
Kasus pelecehan ini, kata dia, harus diproses secara hukum. Sebab, apa yang dilakukan oknum tersebut tak sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat Kabupaten Jeneponto.
"Kami juga meminta pelaku keluar dari daerah ini," ujar dia.
Kasus ini sedang didalami Polres Jeneponto. Untuk menghindari amukan massa, oknum kadis yang diduga bermasalah ini telah diamankan pihak kepolisian.
Kasubag Humas Polres Jeneponto, Sahrul Regama mengatakan, intinya para pengunjuk rasa meminta Bupati bersikap tegas terhadap pelaku dengan benar-benar mencopot dari jabatan kadis. Selain itu tidak mengintervensi kasus ini di kepolisian.
"Polisi juga benar-benar maksimal memproses kasus ini secara hukum," kata dia.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait