"Kalaupun yang dimaksud pada saat kegiatan, saya menyampaikan agar PPK menjaga integritasnya. Jangan sampai ada isu pilkada akan dilaksanakan 2025 ketika kotak kosong menang, para penyelenggara tidak lagi menjaga integritasnya hanya karena ingin memperpanjang masa jabatannya," kata Juamedi.
Pada kegiatan tersebut ia juga mengatakan, jika kotak kosong memenangkan Pilkada Maros 2024 ini, maka belum tentu mereka kembali menjadi penyelenggara karena regulasi untuk pilkada ulang 2025 belum ada.
"Bahwa kalau pun nanti 2025 pilkada kembali, belum tentu kita semua yang jadi penyelenggara karena belum ada regulasinya. Itu yang saya sampaikan ke PPK, bukan jangan pilih kota kosong. Saya suruh mereka menjaga integritasnya," tandas dia.
Diketahui, Pilkada Maros hanya diikuti satu pasangan calon yakni Chaidir Syam- Muetazim Mansyur yang sebelumnya berpasangan dengan Suhartina Bohari. Namun usai pemeriksaan kesehatan, Suhartina, dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) oleh KPU Maros berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatannya, lalu digantikan dengan Muetazim Mansyur.
Pasangan tunggal ini diusung Sembilan parpol yakni, Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait