Menhankam/Pangab Jenderal TNI M Jusuf (kanan) dalam sebuah upacara yang dihadiri Presiden Soeharto. (Foto: Khastara Perpusnas).

Pasukan Siliwangi yang hanya satu kompi ditambah sejumlah kecil pasukan Raiders dari Kodam Hasanuddin akhirnya berbaur dengan mereka. Semua bersenjata lengkap. Suasana pun sangat tegang.

Menurut sejarawan Anhar Gonggong, dikutip Atmadji, perundingan berjalan baik. Keduanya keluar dari bangunan itu lantas naik mobil bersama. Kendaraan itu sebelumnya ditumpangi Jusuf dari Makassar, yakni sedan Dodge 1400 merah tua.

Menhankam/Pangab Jendral TNI M Jusuf (kanan) dan Pangkopkamtib Laksamana TNI R dalam sidang Kabinet terbatas bidang Polkam di Bina Graha 19 Juli 1978. (Foto: Khastara Perpusnas).

Tujuan mereka, rumah dinas Bupati Pinrang Andi Makkulau. Anhar menyebut dalam perjalanan itu, di sebuah pertigaan, mobil yang seharusnya belok ke kanan menuju rumah bupati, tetap melaju lurus seolah-olah hendak menuju Pare-Pare.

Namun menurut Adang S dalam buku ‘Pertempuran di Jembatan Lasape’,  yang juga dinukil Atmadji, jip Mambo yang ditumpangi pengawal Andi Selle lah yang mula-mula menyalip mobil M Jusuf. 

Pengawal Andi Selle yang bersenjata Bren itu seketika melompat. Kejadian ini lah yang akhirnya memicu pertempuran berdarah. 

Pengawal Gugur

Sadar situasi menjadi kacau, M Jusuf keluar dari mobil. Begitu juga Andi Selle. Kepada Peltu Daud Supriyanto yang melindunginya, M Jusuf memerintahkan untuk menangkap Selle.

Akan halnya Selle, dia berteriak keras ke anak buahnya. “Tembak Panglima!”.


Editor : Zen Teguh

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network