MAKASSAR, iNews.id - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto marah dengan kondisi pemadaman yang terjadi di Makassar dalam beberapa pekan terakhir. Pejabat PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar akhirnya datang menemui Wali Kota Makassar di Jalan Amirullah, Selasa (7/11/2023) malam.
Seusai pertemuan, Danny Pomanto mengatakan ada beberapa poin yang dibahas bersama PLN. Pertama, PLN memohon maaf atas kondisi pemadaman listrik bergilir yang terjadi di Makassar akhir-akhir ini.
"Jadi tadi pembesar-pembesar dari PLN itu datang kepada kami. Pertama menyampaikan penjelasan permohonan maaf, selama ini memang posisinya seperti ini," katanya, Rabu (8/11/2023).
Kedua, Danny Pomanto menyampaikan secara to the poin sudah terlalu banyak korban jiwa baik akibat langsung maupun tidak langsung karena listrik. Begitu pun dengan barang-barang elektronik, banyak yang rusak karena korsleting listrik dengan adanyan pemadaman bergilir.
"Itu yang saya marah sebenarnya. Kita sudah tiga orang meninggal akibat kebakaran. Itu penyebabnya langsung maupun tidak langsung akibat PLN," katanya geram.
Danny Pomanto juga menyayangkan padamnya listrik pada saat puncak perayaan Hari Jadi Kota Makassar ke-416.
"Yang saya terus terang kesal, kita ulang tahun persis dia tahu di situ itulah daerah pemadaman paling besar di situ. Berartikan tidak ada sama sekali strategi pemadamannya ini, yang mana urgent mana tidak," ucapnya.
Meski begitu, Danny Pomanto menyarankan agar CSR PLN memeriksa rumah-rumah warga yang rawan terbakar akibat tegangan tinggi pascapemadaman bergilir.
"Saya sampaikan tolong CSR-nya itu memeriksa rumah-rumah warga yang rawan terhadap kebakaran, terhadap kabel-kabel yang tidak lagi mampu menerima tegangan-tegangan mendadak naik turunnya yang bisa menyebabkan kebakaran," ujarnya.
Dia pun secara tegas meminta PLN tanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat akibat kondisi pemadaman bergilir. Apalagi tidak sedikit masyarakat yang marah dengan pemadaman oleh pihak PLN.
"Sekarang tuntutan masyarakat, masyarakat bayar listrik, kenapa begini? Tidak ada perjanjian dengan mati lampu. Urusan cukup tidak cukup, bukan urusan masyarakat, masa masyarakat mesti menanggung cukup tidak cukup padahal dia bayar sehingga harus ada kompensasi memang perlu," tuturnya.
Sementara itu, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Sulselrabar Ahmad Amirul Syarief menyampaikan akan menindaklanjuti hasil koordinasi dengan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Termasuk mengajak Wali Kota Danny Pomanto untuk melihat kontrol room PLN, sistem kelistrikan di Kota Makassar.
"Kami tentunya akan menindaklanjuti sesuai hasil pembicaraan akan ada bantuan ke masyarakat, juga ada aksi-aksi mengajak langsung Pak Wali melihat bagaimana kontrol room kita, bagaimana kelistrikan di Kota Makassar," ujarnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait