TORAJA, iNews.id - Nelson Sarira menjadi satu-satunya pejuang telekomunikasi yang selamat dari pembantaian keji kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua awal Maret lalu. Dia kini sudah pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Nelson Sarira yang akrab disapa Esson merupakan anak dari pasangan Yohanis Sarira dan Lusiana Sirappa. Dia sejak Februari 2021 merantau ke Papua hingga bekerja di PT Palapa Timur Telematika (PTT).
Kepada iNews, dia menceritakan kisahnya lolos dari maut saat pembantaian. Ketika itu, mereka semua berjumlah sembilan orang sedang tidur dalam kamp pekerja.
Tiba-tiba beberapa anggota KKB datang dan langsung mengeksekusi temannya satu per satu. Nelson sempat melihat saat KKB membunuh rekan-rekannya.
Posisi dia ketika peristiwa pembantaian terjadi berada di bagian paling ujung tenda pekerja sehingga langsung lompat dan melarikan diri. Namun aksinya sempat diketahui bahkan dikejar KKB dengan mengarahkan senter.
"Saat itu saya mendengar suara yang mengatakan kamu harus naik ke situ. Sembunyi di situ. Diam di situ sampai jam sekian. Saya ikuti suara itu dan bisa selamat dari maut," ujarnya, Rabu (16/3/2022).
Nelson berhasil kabur dan melompat ke jurang sedalam 300 meter. Dia kemudian naik ke atas sembunyi dan bersembunyi usai mendengar bisikan gaib tersebut. Setelah memastikan aman, dia kembali ke kampu dan menutupi delapan jenazah rekannya yang bersimbah darah.
"Di dalam kamp penuh dengan darah," ucapnya.
Editor : Donald Karouw
pembantaian kelompok kriminal bersenjata Kabupaten Puncak papua Kabupaten Toraja Utara sulawesi selatan bisikan gaib selamat
Artikel Terkait