MAKASSAR, iNews.id - Aksi pengeroyokan terhadap seorang warga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dinilai salah sasaran. Korban bukanlah target yang diincar para pelaku dan kebetulan ikut lari saat ada penyerangan.
Kapolsek Biringkanaya, Kompol Wayan Wayracana mengatakan, motifnya diduga karena dendam antargeng yang terlibat pertikaian. Mirisnya korban ternyata bukan bagian dari kelompok yang menjadi target para pelaku ini.
"Korban tidak tahu apa-apa. Jadi ini salah sasaran," kata Kompol Wayan di Kota Makassar, Sulsel, Rabu (9/9/2020).
Kronologinya bermula ketika para pelaku yang berjumlah 23 orang mendatangi lokasi tempat tongkrongan pihak lawannya. Mereka datang secara brutal dan membuat takut warga sekitar, termasuk korban yang berada di TKP.
Melihat gerombolan ini, korban atas nama Darwis langsung melarikan diri. Seorang pelaku kemudian menabrak korban dengan motornya hingga terjatuh, kemudian mereka menganiaya Darwis.
"Korban ditemukan dalam kondisi kritis terkapar di jalan," ujar dia.
Menurut dia, setelah mendapat laporan warga, polisi mendapati korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan sejumlah luka di tubuhnya, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Korban mengalami satu luka tusuk busur di perut, dua di bagian punggung, dan kaki kanannya patah. Belum lagi luka lebam akibat penganiayaan yang dilakukan para pelaku.
"Lalu salah satu dari mereka menghantam korban dengan batu besar saat dia sudah terkapar," katanya.
Sebelumnya polisi menangkap enam dari 23 pelaku yang diduga terlibat dalam pengeroyokan korban. Sedangkan 17 lainnya kini menjadi buronan polisi.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait