MAKASSAR, iNews.id - Gempa bumi Magnitudo 6,2 di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menyebabkan 34 orang meninggal dunia dan ribuan orang mengungsi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Jumat (15/1/2021). Untuk membantu penanganan para korban yang terluka, Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) VI Makassar segera mengirimkan Rumah Sakit Terapung.
Komandan Lantamal VI, Laksanama Pertama TNI, Benny Sukardi mengatakan, Kapal Rumah Sakit yang dikirimkan ke lokasi bencana KRI Soeharso. Kapal ini dilengkapi peralatan medis yang lengkap, dan seusuai dengan kebutuhan lapangan.
"Besok dikirim Rumah Sakit Terapung bersama tim medis yang memiliki beragam keahlian kesehatan," kata Benny Sukardi di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kapal itu memang dirancang untuk menangani kondisi kedaruratan bencana alam serta membantu penyelamatan korban. Pengiriman bantuan kapal rumah sakit TNI itu untuk membantu penangangan medis bagi korban luka-luka mengingat kondisi Rumah Sakit Mitra Manakarra saat gempa mengalami kerusakan parah.
Data sementara dihimpun Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021, korban meninggal dunia akibat gempa pada Jumat dini hari pukul 02.28 WITA di Provinsi Sulbar, sebanyak 34 orang.
Rinciannya 26 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majene. Lokasi pengungsian terdapat di 10 titik pada Kabupaten Majene, masing-masing di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait