MAROS, iNews.id – Hujan yang terus mengguyur membuat banjir di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan belum juga mereda. Setidaknya ada sembilan kecamatan yang terendam banjir saat ini.
Salah satu wilayah terdampak banjir adalah Desa Bontomatene, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros. Desa tersebut terdapat 400 rumah dengan 700 kepala keluarga (KK).
Warga saat ini memerlukan bantuan beruba smebako dan obat-obatan. Bahkan banyak dari mereka yang mulai terserang penyakit.
“Warga sampai ssekarang membutuhkan bantuan dari pemerintah. Belum ada bantuan. Kita membutuhkan smebako dan obat-obatan karena cuaca kurang baik sudah banyak yang sakit gatal-gatal dan demam,” kata Warga Desa Bontomatene, Fahmi, Rabu (23/2/2022).
Selain itu banjir ini membuat aktivitas masyarakat terbatas. Ada sejumlah warga yang bertahan di rumah untuk menjaga barang-barangnya.
Bahkan sebagian warga terpaksa beraktivitas sehari-hari dengan menggunakan perahun lantaran ketinggian air mencapai 2 meter.
“Terpaksa menggunakan perahu. Warga bertahan karena rata-rata memang rumah panggung,” ujarnya.
Sementara itu Kabid BPBD Kabupaten Maros, Nasrul mengatakan ada empat kecamatan dengan dampak banjir terparah yakni Kecamatan Lau, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Maros Baru dan Kecamatan Marusu. Keempat kecamatan itu merupakan daerah pesisir.
“Jadi intensitas hujan di Maros ini sangat tinggi. Jadi aliran Sungai Maros sangat tinggi. Rumah terdampak ada di pinggiran sungai. Ada ratusan rumah. Tim kami sudah turun ke lapangan untuk mendata,” ujarnya.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait