MAROS, iNews.id - Dua hari di guyur hujan deras ratusan rumah di delapan kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan terendam banjir dengan ketinggian 60 cm hingga 1,5 meter. Selain pemukiman, banjir juga merendam jalan poros antar kecamatan dan area persawahan.
Tingginya banjir di sejumlah wilayah yang mencapai 1,5 meter membuat beberapa warga terpaksa menggunakan perahu tradisional untuk beraktivitas.
“Semua terendam. Di sini ada ratusan yang terendam. Mau ke rumah harus pakai perahu,” kata seorang warga bernama Abdullah, Selasa (22/2/2022).
Banjir yang merendam ratusan hektare lahan persawahan dan tambak ikan menyebabkan kerugian ratusan juta rupiah. Tidak hanya itu akses jalan penghubung antar kecamatan pun ikut tergenang air hingga lutut orang dewasa.
Banjir kali ini diperparah akibat meluapnya Sungai Maros yang disertai hujan terus menerus. Ratusan warga yang mengalami banjir parah memilih mengungsi sementara ke rumah keluarganya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, banjir melanda delapan kecamatan yakni Kecamatan Turikale, Kecamatan Lau, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Maros Baru, Kecamatan Marusu, Kecamatan Moncongloe, Kecacamatan Simbang dan Kecamatan Bantimurung.
Banjir terparah berada di Kecamatan Maros Baru. Saat ini Tim BPBD Maros sudah mendirikan posko darurat kebencanaan yang beroperasi selama 24 jam.
Berbagai upaya pun dilakukan dalam meringankan beban para korban banjir. Salah satunya adalah melakukan pendataan para korban di seluruh kecamatan yang terdampak untuk selanjutnya diberikan bantuan dari pemerintah.
“Iya sering banjir. Kecamatan ini pasti terdampak duluan. Ini juga satu kecamatan hanya di titik tertentu,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Maros, Muh Fadli.
Editor : Dita Angga Rusiana
Artikel Terkait