MAROS, iNews.id - Aksi mogok kerja puluhan dokter dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangan, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terus berlanjut, Selasa (18/12/2018). Aksi mogok para dokter dan tenaga medis ini dilakukan dengan tidak memberikan pelayanan di ruang poliklinik rumah sakit. Akibatnya warga yang hendak berobat jalan harus kembali pulang dengan kecewa tanpa menemui seorang dokter.
Tidak adanya kejelasan dari pihak rumah sakit dan Pemerintah Kabupaten Maros, membuat puluhan dokter dan perawat kembali menggelar aksi mogok kerja. Sebelumnya, para tenaga kesehatan ini mempersoalkan transparansi pengelolaan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan oleh manajemen rumah sakit.
Mereka menuding ada penyelewengan dana tersebut sebesar lima persen. Dana itu diduga mengalir ke sejumlah oknum yang berada dalam Pusat Pengendali Pelayanan Rumah Sakit atau (P3RS).
Akibat aksi mogok ini, sejumlah pasien rawat jalan yang datangan sejak pagi tadi untuk memeriksa kesehatan, terpaksa pulang dengan kecewa lantaran tak satu pun dokter dan tenaga medis yang terlihat di ruangan Poliklinik RSUD Salewangang.
Sementara puluhan dokter dan tenaga medis yang ikut aksi mogok masih terlihat berkumpul di halaman rumah sakit. Mereka memilih kembali melakukan aksi mogok untuk menunggu hasil tuntutan ke pihak manajemen rumah sakit dan pemerintah setempat.
Aksi mogok ini dilakukan oleh para dokter dan petugas medis dengan alasan memperbaiki carut marutnya pelayanan di rumah sakit yang kerapkali menjadi sorotan dari masyarakat.
Sementara itu puluhan warga yang datang silih berganti harus kembali pulang dengan tangan hampa saat mengetahui adanya aksi mogok kerja tersebut. Mereka mengaku baru akan ke rumah sakit jika petugas medis kembali bertugas seperti biasanya.
“Kliniknya terbuka tapi tidak ada dokter. Jadinya saya mau pulang lagi. Katanya besok sudah mulai buka. Saya tidak tahu kalau ada demo makanya saya tetap datang hari ini,” ucap Musdalifah, salah seorang calon pasien, Selasa (18/12/2018).
Informasi yang dihimpun, singga saat ini, Pemkab Maros beserta instansi terkait tengah mengupayakan mediasi dengan para tenaga medis agar pelayanan rumah sakit bisa kembali normal.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait