JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet amalan wanita haid di 10 hari terakhir Ramadhan. Semua ibadah tersebut dikerjakan dengan tujuan untuk meraih Lailatul Qadar yang merupakan malam paling istimewa bagi setiap muslim.
Sebagaimana yang telah diketahui, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak qiyamul lail, termasuk mengerjakan salat malam dan membaca Al-Qur’an di 10 hari terakhir Ramadhan untuk mendapat kebaikan lebih dari 1.000 bulan. Namun, ibadah yang telah disebutkan tidak boleh dilakukan oleh wanita yang sedang haid.
Kendati demikian, Anda tak perlu berkecil hati karena beberapa amalan ini bisa dilakukan oleh siapapun, termasuk wanita haid.
Amalan wanita haid di 10 hari terakhir Ramadhan
1.Mendengarkan lantunan Al-Qur’an
Sebagaimana yang telah diketahui, wanita haid tidak diperbolehkan untuk memegang mushaf Al-Qur'an. Kendati demikian, wanita dalam kondisi yang demikian tidak dilarang untuk mendengarkan lantunan ayat Al-Qur’an.
Maka dengan cara ini, wanita haid bisa berusaha memperoleh keutamaan Lailatul Qadar. Hal itu berdasarkan sebuah pernyataan dalam kitab Biharul Anwar yang berbunyi:
وعن أبي عبد الله عليه السلام قال: من استمع حرفا من كتاب الله من غير قراءة كتب له حسنة، ومحي عنه سيئة، ورفع له درجة
Artinya: Dari Ubai Abdillah, dia berkata, "Barangsiapa mendengarkan satu huruf dari kitab Allah (Al-Quran) tanpa membaca, maka ditulis baginya satu kebaikan, dihapus darinya satu keburukan, dan diangkat baginya satu derajat."
2.Beristighfar dan berdoa
Ibadah lainnya yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid adalah membaca istighfar dan berdoa. Tujuannya tentu saja untuk mengharap ampunan Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuta.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا
Artinya: Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (QS. Nuh: 10).
Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa memperbanyak Istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar, dan untuk setiap kesempitannya kelapangan, dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka." (HR. Abu Daud).
3.Berdzikir
Berdzikir adalah ibadah yang dilakukan dengan tujuan untuk mengingat Allah. Sementara itu, ibadah ini juga bisa dilakukan oleh setiap wanita yang sedang dalam kondisi haid.
Anjuran untuk berdzikir ini tertuang dalam sebuah hadits yang disebutkan dalam riwayat dari Aisyah yang berbunyi:
“Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan lailatul qadar, apa yang aku ucapkan?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ucapkanlah, ‘اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي’ (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.)'” (HR At-Turmudzi dan Ibnu majah).
4.Memperbanyak shalawat
Selain berdzikir, wanita yang haid juga diperkenankan melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, wanita tersebut telah memberikan penghormatan kepada kekasih Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Editor : Komaruddin Bagja
Artikel Terkait