Warga Bone Temukan Bom di Empang, Diduga Sisa dari Perang Dunia
BONE, iNews.id - Warga Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) digegerkan dengan penemuan benda diduga bom. Bom itu diduga sisa dari perang dunia.
"Bom ini pertama kali ditemukan oleh pemilik kolam ikan atau empang warga setempat yang hendak membersihkan menggunakan alat berat," kata Danyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, Kompol Nur Ichsan, Minggu (25/7/2021).
Ichsan menambahkan, saat itu bom craft atau bom pesawat ini dalam kondisi tertimbun di wilayah Dusun Cumene, Desa Sumpang Minangae, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
"Berat bom tersebut diperkirakan 100 kg," katanya.
Lebih lanjut Ichsan mengatakan, bom itu diduga peninggalan masa perang dunia. Benda tersebut berdiameter 35 cm dan panjang 50 cm dengan kondisi aktif.
"Diduga atau tidak meledak saat dijatuhkan oleh pesawat pada masa perang dunia lalu," katanya.
Ichsan melanjutkan, setelah mendapat laporan, pihaknya datang ke lokasi. Untuk melakukan evakuasi, pihaknya menunggu dari Yon Zipur, Den Pal Korem 141 Toddopuli dan Gegana Brimob Polda Sulsel.
Setelah berusaha selama tiga jam, akhirnya personel gabungan dari Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel, Den Pal Korem 141 Toddopuli dan anggota Koramil Sibulue berhasil mengevakuasi benda peninggalan peninggalan perang dunia ke dua dengan teknik manual.
Evakuasi benda berukuran cukup besar tersebut berjalan dramatis, karena situasi medan yang sulit dijangkau oleh kendaraan karena terletak di tengah-tengah area tambak udang milik warga sekitar.
Proses evakuasi benda yang diduga bom pesawat ini dilakukan dengan cara manual bermodal tali dan beberapa batang bambu.
"Evakuasi dilakukan oleh enam anggota dari TNI dan dibantu anggota Brimob Bone. Empat anggota memikul dengan menggunakan bambu sedang dua lainnya menjaga posisi dari bom ini agar tidak terlalu mengalami guncangan," kata Danramil Sibulue Kapten Busra.
Benda yang diduga bom pesawat tersebut, langsung dimasukkan ke dalam peti khusus yang berada di atas kendaraan dinas milik Den Pal Korem 141 Toddopuli.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto