Viral Video Siswi SMP di Maros Jadi Korban Perundungan dalam Kelas

MAROS, iNews.id - Video memperlihatkan seorang siswi Sekolah menengah Pertama (SMP) mendapat perundungan dari temannya dalam ruangan kelas viral di media sosial. Diketahui, peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 4 Bantimurung, Kecamatan Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video berdurasi sekitar dua menit yang beredar di dunia maya, tampak terlihat sekumpulan anak berseragam batik merundung salah satu temannya yang tengah duduk di bangku ruangan kelas sambil memegang ponsel.
Kemudian salah satu pelaku mendekati korban dengan memegang segelas air minum. Sementara, pelaku lainnya mengejek sambil menertawai korban yang saat itu hanya bisa menunduk sambil memainkan hp-nya.
Lalu jilbab korban ditarik, bahkan wajah korban pun disiram air hingga korban menangis.
Sedangkan siswa lainnya yang berada di dalam ruangan kelas tidak melerai aksi perundungan tersebut dan asyik menonton sambil menertawai korban.
Kepala SMP N 4 Bantingmurung, Ansar membenarkan adanya kejadian itu dan menyayangkan atas tindakan para siswa- siswinya.
"Awalnya mereka hanya bercanda, kemudian karena berlebihan. Setelah kejadian itu, korban melapor ke guru BK dan ditindalanjuti," katanya.
Dia mengaku sudah melihat aksi video viral yang dialami oleh muridnya. Setelah kejadian itu, semua pihak dihadirkan dan dibuatkan surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Aksi perundungan, kata dia, terjadi saat para siswa-siswi menunggu pergantian jam pelajaran.
"Saat itu guru pelajaran tersebut belum masuk ke dalam ruangan kelas sehingga aksi perundungan ini terjadi," ujarnya.
Dia mengatakan, kasus perundungan siswi di dalam ruangan kelas sekolah ini telah berujung damai.
"Ini sudah selesai, berujung damai. Kita sudah mempertemukan kedua belah pihak orang tua yang mem-bully dan korban," ungkapnya.
Pascakejadian ini, kata dia, untuk menghilangi rasa trauma atas kejadian tersebut korban masih menjalani proses hiling dan hanya mengikuti proses belajar mengajar melalui via daring di rumahnya.
Editor: Candra Setia Budi