TAKALAR, iNews.id – Beredar video sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Hasbi diduga mengampanyekan anak Presiden Joko Widodo di hadapan ratusan guru. Rekaman video tersebut viral di media sosial.
Dalam rekaman video yang beredar di beragam platform media sosial itu, Sekda Takalar menyampaikan janji dari Presiden Joko Widodo yang akan kembali mengangkat jutaan CPNS jika anaknya memenangkan Pilpres 2024.

Bawaslu Usut Pertemuan Gibran dengan 30 Kades di Ambon: Diduga Ada Pelanggaran
“Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang insyaallah akan dilanjutkan program pengangkatan CPNS jutaan. Itu harus diapresiasi. Pengangkatan CPNS ini kita butuh banyak,” kata Hasbi dalam video tersebut.
Dikonfirmasi terkait video tersebut, Sekda Takalar Hasbi menegaskan, pidatonya dalam rembuk guru itu bukan kampanye. Dia juga membantah tidak mengampanyekan pasangan capres-cawapres tertentu.

Heboh Baliho Dandim Sukoharjo Bareng Paslon Prabowo-Gibran, Bawaslu Turun Tangan
“Pada tanggal 10 Januari, saya menghadiri rembuk guru tingkat Kabupaten Takalar. Di mana semua guru CPNS dan PPPK hadir, ada beberapa juga yang diundang di antaranya ketua DPRD yang mengundang Dinas Pendidikan. Pada acara tersebut terjadi tanya jawab yang cukup panjang dan video itu dipotong-potong,” kata Hasbi, Senin (15/1/2024).
Hasbi menjelaskan, ada beberapa pertanyaan guru mengenai bagamana nasib PPPK dan tenaga honor ke depannya. Mereka berharap segera diangkat.
“Sebab masih ada ratusan guru yang belum diangkat. Kami menyampaikan mohon bersabar yang belum terangkat nanti ada kelanjutan pengangkatan CPNS sebagiamana kutipan Presiden Jokwo di media sosial bahwa akan ada pengangkatan jutaan CPNS. Itu yang kami sampaikan. Tidak ada ajakan memilih capres tertentu baik menyebut nomor dan lain sbagainya, itu murni menyampikan harapan guru yang cemas akan nasibnya. Seperti itu,” paparnya.
Menyikapi video viral tersebut, Bawaslu Kabupaten Takalar mengaku masih mencari fakta yang sesuai serta video utuh.
“Video itu baru kami dapatkan semalam. Dan masih dalam proses awal. Kami masih diskusi-diskusi internal untuk menentukan langkah selanjutnya. Kami akan bentuk tim penelusuran mencari fakta-fakta sesungguhnya,” kata Ketua Bawaslu Takalar, Nellyati.
Editor: Kastolani Marzuki













