Temui Wali Kota Makassar, Gubernur Nurdin Abdullah Minta ODP Masuk Karantina Hotel

MAKASSAR, iNews.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, menemui penjabat Wali Kota Iqbal Suhaeb di Posko Penanganan Covid-19 Kota Makassar. Dia ingin agar seluruh warga yang masuk kategori dalam pemantauan atau ODP menjalani karantina di hotel.

Nurdin mengatakan, warga yang berstatus ODP maupun tanpa gejala (OTG) di Kota Makassar menjalani karantina di tempat yang sudah disiapkan yakni Swiss-belhotel Makassar.

Baca Juga

Disinggung Presiden Jokowi, Gubernur Nurdin Abdullah Minta Maros Ajukan PSBB

"Walau bisa diisolasi di dalam rumah, tapi masih memungkinkan untuk keluar dan berinteraksi. Ini kan berbahaya," kata Nurdin di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (28/4/2020).

Menurut dia, akan lebih efektif kalau ODP dan OTG ini menjalani karantina di hotel. Selain fasilitas yang bagus, mereka juga mendapatkan makanan bergizi, sehingga daya tahan tubuhnya benar-benar diperhatikan.

Baca Juga

Dapat Donasi Penanganan Covid-19, Gubernur Nurdin Abdullah: APBD Tidak Terlalu Berat

Nurdin mengatakan, saat ini sudah menyiapkan hotel untuk ODP dan OTG menjalani karantina. Termasuk hotel untuk para tenaga medis, yakni berada di Hotel Grand Sayang Makassar.

"Tadi saya sudah minta Pak Wali (Iqbal) agar segera yang berstatus OTG dan ODP untuk dimasukkan dalam daftar karantina di hotel," ujarnya.

Baca Juga

Asal Disiplin, Gubernur Nurdin Abdullah Yakini Pandemi Corona Berakhir Sebelum Lebaran

Sebelumnya, masyarakat yang masuk kategori dalam pemantauan mendapat katering makanan bergizi dari Tim Penggerak PKK Sulsel. Mereka saat ini sedang menjalani karantina di Swiss-belhotel Makassar.

Ketua TP PKK Sulsel, Hj Liestiaty F Nurdin mengatakan, sengaja menyiapkan makanan khusus bagi ODP yang dikarantina di hotel tersebut. Makanan ini juga sudah memenuhi syarat dan ketentuan gizi dari Kemenkes.

"Menu yang disiapkan sesuai dengan 'Isi Piringku' yang diprogramkan Kemenkes RI. Jadi ada makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, lalu ada buah-buahan dan air putih," kata dia.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal