Sosok Adnan Ibrahim, Dokter di Makassar Penerima Tanda Kehormatan dari Jokowi
JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan tanda kehormatan kepada sejumlah tokoh dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Salah satunya almarhum Adnan Ibrahim, dokter asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penganugerahan tanda kehormatan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 76, 77, dan 78/TK/2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa.
Adnan Ibrahim merupakan dokter Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota Makassar. Dokter ini mewakili 256 tenaga medis dan tenaga kesehatan penerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama.
Dokter spesialis penyakit dalam ini meninggal dunia karena terkonfirmasi positif Covid-19. Dia mengembuskan napas terakhir pada Jumat (14/8/2020) di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Dokter Adnan telah menjalani perawatan intensif selama 12 hari, sejak 3 Agustus 2020.
Semasa hidupnya, dokter Adnan dikenal sebagai sosok yang sangat aktif di berbagai kegiatan medis. Adnan merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Cabang Makassar dan berpraktik di Rumah Sakit Pelamonia serta Balai Besar Kesehatan Paru Makassar.
Adnan merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) Yogyakarta angkatan 1991. Semasa berkuliah dia dikenal sebagai ketua angkatan. Adnan juga tercatat sebagai Ketua Senat FK UGM 1996.
Selain itu, dia sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) selama dua tahun sejak 1995 sampai 1997. Kemudian, Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Makassar dan pendiri Sekolah Islam Terpadu Al Fatih Makassar.
Pejabat Humas Pengurus Besar IDI Abdul Halik Malik menuturkan, Adnan menjadi sosok dokter teladan yang sangat menginspirasi. Bukan hanya bagi generasi terdahulu, tetapi hingga saat ini, dan bahkan generasi yang akan datang.
Diketahui, selain dokter Adnan, beberapa tokoh lain yang menerima tanda kehormatan yakni, mantan Hakim Agung, almarhum Artidjo Alkostar dan mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, almarhum I Gede Ardika. Selain itu Presiden juga memberikan tanda kehormatan kepada 325 nakes yang gugur saat menangani pandemi covid-19.
"Akan diberikan Tanda Kehormatan Tahap ke-4 kepada 325 dokter dan nakes lain yang meninggal dalam menangani Covid-19. Acara ini adalah dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI," ujar Mahfud MD dalam akun Twitternya @mohmahfudmd, Kamis (11/8/2021).
Berikut daftar lengkap penerima tanda kehormatan:
Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana
1. Almarhum Artidjo Alkostar Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung RI 2009-2018
2. Almarhum I Gede Ardika Menteri Kebudayaan dan Pariwisata 2000-2004
Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama
1. Antonius Sujata Ketua Komisi Ombudsman Nasional Indonesia 2000-2011
Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya
1. Jakobus Busono CEO Pura Grub
2. Maradaman Harahap Anggota Komisi Yudisial RI 2015-2020
Tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma:
1. Alm Raden Tumenggung Kusumo Kesowo: Seniman dan Pemelihara Warisan Budaya Jawa
Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama:
1. Alm Rusdi Sufi: Akademisi Dan Pemelihara Warisan Sejarah Serta Budaya Aceh
2. Goldammer Johann Georg Andreas: Ilmuwan Berkebangsaan Jerman
3. Ishadi Sutopo Kartosaputro: Komisaris Trans Media
4. Erico Guterres: Ketua Umum Timur Aswain dan Ketua Forum Pejuang Timor-Timur
Mewakili 256 tenaga medis dan tenaga kesehatan penerima lainnya, masing-masing dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama:
1. Alm Adnan Ibrahim: Dokter Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Kota Makassar Sulawesi Selatan
2. Alm Ngadiah: Perawat pada RSUP DR Mohammad Hoesin Kota Palembang Sumatera Selatan
Mewakili 66 penerima lainnya masing-masing dianugerahi tanda kehormatan bintang Jasa Nararya:
1. Alm Soehendro: Kepala Bidang Surveilans Epidemiologi Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Provinsi Jawa Timur.
Editor: Maria Christina