Sawah Terendam Banjir Diasuransikan, Mentan: Ini Sejarah Pertanian
MAKASSAR, iNews.id – Sedikitnya 7.591 hektare (ha) sawah di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) gagal panen karena terendam banjir akibat luapan Danau Tempe mencapai 7.591 hektare (ha). Namun, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan, lahan persawahan telah diasuransikan. Ini merupakan sejarah dalam dunia pertanian.
Menurut Mentan, jumlah kerugian akibat banjir di tujuh kecamatan itu akan diganti oleh asuransi. Meskipun belum mengetahui nilai kerugian, dia memastikan asuransi akan mengganti kerugian para petani akibat gagal panen.
”Kami belum tahu kerugiannya, jelas yang kena banjir sudah diasuransikan, jadi diganti oleh asuransi karena kita anggarkan. Ini sejarah dalam dunia pertanian,” katanya usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amir di Makassar, Sabtu (28/7/2018).
Menurut Mentan, dalam sejarah pertanian sebelumnya tidak ada asuransi untuk persawahan. Pemerintah Indonesia memberikan asuransi untuk melakukan antisipasi menyikapi persoalan pertanian. ”Ini tidak pernah ada sebelumnya. Telah diasuransikan 1 juta hektare sawah di seluruh Indonesia, di daerah yang rawan banjir,” paparnya.
Kementerian Pertanian juga telah melakukan kunjungan lapangan untuk melihat secara langsung dampak banjir tersebut akibat terkena luapan Danau Tempe, Kabupaten Wajo. Kementerian Pertanian langsung memberikan bantuan bibit dan pupuk bagi petani yang sawahnya terkena banjir. “Kami sudah dari sana dan bergerak cepat, sesuai dengan perintah Presiden,” ujarnya.
Kementerian Pertanian tidak hanya menyalurkan bantuan bibit dan pupuk, tetapi alat berat untuk mengeruk sedimen tanah yang terendap guna mengurangi dampak banjir. ”Kami berikan ekscavator besar untuk menggali endapan-endapan tanah di sana agar mengurangi banjir. Kemudian, kami juga membagikan traktor dan handtractor (traktor tangan) secara gratis,” katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Wajo, Ambo Epu sebelumnya mengemukakan, berdasarkan data di lapangan, sawah yang gagal panen atau puso karena terendam banjir mencapai 7.591 ha. Total kerugian ditaksir mencapai Rp197 miliar.
Bila dihitung, 1 ha sawah bisa menghasilkan rata-rata sekitar 6.200 kilogram (kg) atau 6,2 ton gabah. Sedangkan harga gabah saat ini berkisar Rp4.200 per kg.
”Kalau dijumlah, kerugian bisa mencapai Rp190 miliar. Ada tujuh kecamatan terdampak banjir luapan Danau Tempe yakni, Kecamatan Belawa, Tanasitolo, Majauleng, Tempe, Sabbangparu, Pammana, dan Bola. Namun, saat ini air mulai surut,” paparnya.
Editor: Maria Christina