SAR Hentikan Pencarian Pemuda Tenggelam di Bendungan Benteng Pinrang, Keluarga Pasrah

PINRANG, iNews.id - Tim SAR gabungan akhirnya menghentikan pencarian pemuda yang hilang tenggelam di Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang, Sulawesai Selatan. Operasai pencarian resmi dihentikan setelah 7 hari tidak membuahkan hasil.
Identitas korban diketahui bernama Jihad Ramadhan (22) yang hilang usai terjun dari Bendungan Benteng, Sabtu (2/11/2024). Saat itu korban sedang berenang bersama dengan teman-temannya.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar Andi Sultan mengatakan, pihaknya bersama dengan potensi SAR telah melakukan pencarian secara maksimal dengan menyisir sepanjang Sungai Sa'dan, Kabupaten Pinrang.
"Hingga hari ini ketujuh, kami tim SAR gabungan (Basarnas Makassar dan Potensi Sar) telah melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam dan tidak membuahkan hasil," katanya, Sabtu (9/11/2024).
Dalam proses pencarian, petugas mengalami beberapa kendala di lapangan yaitu curah hujan tinggi, kedalaman sungai tidak rata sehingga beberapa kali perahu karet sempat kandas.
"Bahkan juga adanya buaya di sekitar pinggiran sungai," ujarnya.
Sultan menjelaskan, dengan area pencarian yang cukup luas membuat tim SAR gabungan membagi menjadi tiga Search Rescue Unit (SRU). Ketiga tim menyisir sepanjang aliran Sungai Sa'dan hingga sejauh 10 kilometer, baik dari darat maupun perairan.
"Akan tetapi, hingga Jumat sore belum menemukan petunjuk keberadaan korban atas nama Jihad Ramadhan," ucapnya.
Setelah proses evaluasi dan briefing, penghentian operasi dilakukan petugas SAR melalui penandatanganan bersama dengan keluarga korban serta disaksikan instansi dan organisasi yang terlibat.
"Operasi SAR secara resmi dihentikan dan ditutup pada pukul 17.00 Wita," ujarnya.
Sebelumnya, korban Jihad tenggelam setelah terjun bebas saat berenang bersama dengan teman-temannya di Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang pada Sabtu (2/11/2024). Sesuai dengan prosedur pencarian, hari ketujuh merupakan hari terakhir pencarian. Namun jika ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban, akan dilanjutkan dengan pemantauan.
Basarnas menyampaikan terima kasih atas partisipasi dan kerja sama dari berbagai pihak dalam operasi ini. Termasuk tim SAR dari berbagai instansi, nelayan setempat serta keluarga korban yang terus mendukung proses pencarian.
Sementara keluarga korban yang terus mendukung pencarian pun hanya terlihat pasrah. Mereka masih berharap anaknya kelak ditemukan namun mereka tetap legowo menandatangani persetujuan penghentian pencarian.
Editor: Donald Karouw