Pria yang Diduga Akan Culik Anak di Makassar Gangguan Jiwa, 2 Kali Kabur dari RS

MAKASSAR, iNews.id - Pria yang diduga akan menculik anak di sebuah masjid Jalan Daeng Ngeppe, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ternyata orang dalam gangguan jiwa (ODGJ). Hal itu diungkapkan Kapolsek Tamalate Kompol Irwan Tahir.

Dia mengatakan, hal itu berdasarkan keterangan dari keluarganya dengan menunjukkan surat dari Rumah Sakit Khusus yang pernah menangani pria tersebut. 

Baca Juga

Pelaku Terduga Penculik Anak yang Dihakimi Massa di Kota Makassar Berstatus ODGJ

Namun, saat menjalani perawatan itu, pria yang diketahui bernama Suryadi (28) ini kabur dua kali dari rumah sakit.

"Dari keterangan keluarga pria ini ada gangguan jiwa dan sudah dua kali dirawat tapi melarikan diri," katanya.

Baca Juga

Pria di Makassar yang Babak Belur Dihajar Warga gegara Akan Culik Anak Ternyata ODGJ

Terkait dengan peristiwa kejadian ini, dirinya membantah bahwa tuduhan penculikan anak yang ditujukan kepada Suryadi oleh warga adalah tidak benar adanya.

"Tidak betul penculikan anak di peristiwa ini. Pria ini mengalami gangguan jiwa dengan dibuktikan surat dari RS Khusus yang pernah  menangani pria ini," ungkapnya. 

Baca Juga

Diduga Akan Culik Anak, Pria di Makassar Babak Belur Dihajar Warga

Namun, dirinya tidak membantah bahwa pelaku pernah terlibat tindak kriminal melakukan sodomi terhadap anak di bawah umur. 

"Ya, informasi dari keluarganya melakukan kriminal terhadap anak kecil. Ya semacam penyakit sodomi," ujarnya.  

Baca Juga

Disangka Penculik Anak, Pria ODGJ Babak Belur Dihajar Massa di Tasikmalaya

Sebelumnya, seorang pria di Makassar babak belur dihajar warga lantaran diduga hendak melakukan penculikan terhadap dua orang bocah saat tengah tertidur di sebuah masjid Jalan Daeng Ngeppe, Makassaar.
 
Aksi terduga pelaku diketahui ayah korban setelah melihat pria itu menarik kaki anaknya  hingga akhirnya pria tersebut menjadi bulan-bulanan warga serta jemaah lain setelah ayah sang bocah berteriak bahwa pria yang diamankannya merupakan pencuri anak.

Editor: Candra Setia Budi