Nekat Merampok, Buruh Bangunan di Makassar Berdalih Butuh Biaya untuk Persalinan Istri

MAKASSAR, iNews.id - Satu dari tiga pelaku perampokan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), nekat merampok karena sedang butuh biaya untuk persalinan istri. Namun aksi buruh bangunan ini melakukan tindak kriminal tetap tidak bisa ditoleransi.
Seorang pelaku, Randu (28) mengatakan, terpaksa merampok karena saat ini istrinya sedang berada di rumah sakit untuk proses persalinan. Sedangkan dia tidak punya biaya untuk membayar biaya tersebut.
"Terpaksa pak, saya mau bayar persalinan istri di rumah sakit," kata Randu saat diamankan petugas di Kota Makassar, Sulsel, Rabu (8/4/2020).
Saat beraksi, Randu membawa parang dan mengancam korban yang merupakan suami istri tersebut. Dia juga mengaku sudah mengintai kondisi rumah tersebut sebelum melancarkan aksi perampokan bersama tiga rekannya.
"Saya ambil handphone sama jam tangan," ujar dia.
Sebelumnya, polisi terpaksa melumpuhkan tiga kawanan perampok di Kota Makassar, karena mencoba kabur saat diamankan petugas. Namun satu orang pelaku melarikan diri dan kini menjadi buronan polisi.
Ketiga perampok tersebut yakni, Nukfar (30), Randu (28) dan Tri Sutrisno. Mereka warga Kota Makassar dan diamankan di rumahnya masing-masing. Mereka terakhir kali merampok rumah warga di Jalan Pinus, Kecamatan Panakkukang, Sabtu (4/4/2020) malam.
Panit II Reskrim Polsek Panakkukang, Ipda Fahrul mengatakan, dalam aksinya kawanan rampok ini membawa beragam senjata tajam untuk mengancam korbannya. Komplotan mereka berjumlah empat orang, satu lagi masuk daftar pencarian orang (DPO).
"Mereka masuk ke dalam rumah mengancam korban dengan senjata tajam berupa parang badik dan busur," kata Fahrul di Mapolsek Panakkukang, Kota Makassar, Rabu (8/4/2020).
Ketiga pelaku, kata dia, berusaha melawan polisi dan melarikan diri dari kawalan petugas ketika proses pengembangan kasus. Karena itulah para pemuda yang bekerja sebagai buruh bangunan ini dilumpuhkan petugas.
"Sehingga anggota terpaksa melepaskan tembakan terarah dan terukur, untuk melumpuhkan pelaku di bagian betis sebelah kiri dan kanan, lalu dibawa ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan," ujar dia.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal