Menhub Soft Launching Kereta Api Pertama di Sulawesi, Lewati 9 Stasiun

MAKASSAR, iNews.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi melakukan soft launching pengoperasian terbatas kereta api pertama di Pulau Sulawesi. Soft launching dilakukan di Kantor Balai Kereta Api Sulawesi Selatan (Sulsel), Kabupaten Maros.
Sebelumnya, pengoperasian pada bulan lalu membuka rute Stasiun Garongkong, Kabupaten Barru menuju Stasiun Mangilu, Kabupaten Pangkep dengan jarak 66 km, kini pengoperasian terbatas tersebut kembali diperpanjang hingga ke Stasiun Maros sepanjang 80 km dengan melewati 9 stasiun.
Budi Karya mengatakan, pada Mei 2023 mendatang proyek nasional kereta api Makassar-Parepare akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mei 2023 nanti kita akan lakukan grand launching dan diharapkan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi," katanya, Jumat.
Dia mengatakan, pelaksanaan pengoperasian terbatas jalur kereta api ini dilakukan sebagai upaya Kementerian Perhubungan untuk mengenalkan kereta api kepada masyarakat Sulsel dan sekitarnya.
Selain itu, kata dia, dilakukan agar masyarakat semakin percaya untuk menggunakan Kereta Api Trans Sulawesi, utamanya untuk mengunjungi sejumlah objek wisata yang berada di sekitar stasiun yang dilewati, salah satunya kawasan Geopark Karst Maros-Pangkep.
"Masyarakat juga sudah bisa menggunakan kereta api jalur Maros-Barru secara gratis hingga akhir tahun ini," ujarnya.
Diketahui, jalur kereta api Makassar-Parepare memiliki panjang dengan total 142 km, ini merupakan bagian dari rencana pembangunan kereta api Trans Sulawesi yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi
Proyek KA ini melayani konektivitas 5 wilayah kabupaten/kota Sulsel yakni Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.
Selain untuk mendukung mobilitas pergerakan manusia, jalur kereta api Makassar-Parepare juga akan mendukung kelancaran distribusi logistik karena melewati beberapa pelabuhan dan kawasan industri semen yang ada di Sulsel.
Editor: Candra Setia Budi