Lonjakan Kasus Covid-19 usai Pencoblosan Perlu Diwaspadai

MAKASSAR, iNews.id - Risiko penularan Covid-19 saat pemungutan suara pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020 perlu diwaspadai. Potensi terjadinya kerumunan pada saat pencoblosan bisa memicu lonjakan kasus.
Ketua Tim Ahli Epidemologi Covid-19 Makassar Ansariadi mengatakan, pemerintah harus melakukan antisipasi dini untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus positif pascapemungutan suara. Apalagi lonjakan kasus pasca pencoblosan diprediksi naik hingga 150 persen.
Terkait hal tersebut, dia mengingatkan agar kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan harus terus disuarakan dan perlu ditingkatkan.
"Ini bisa dicegah kalau protokol kesehatan ditaati warga, karena ini kita perkirakan terjadi lonjakan kasus hingga 150 persen," kata Ansariadi, Senin (7/12/2020).
Dia menyebutkan, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Makassar terus bertambah. Bahkan saat ini sudah menyentuh angka 10.872 kasus. Jumlah itu 50 persen dari total kasus positif di Sulawesi Selatan.
Kenaikan itu dipicu aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal di tengah pandemi. Belum lagi pesta demokrasi yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi memicu terjadinya lonjakan kasus.
Peningkatan kasus membuat angka reproduksi (Rt) Covid-19 di Kota Makassar mencapai 1,7. Grafik itu naik signifikan dari beberapa pekan sebelumnya yang hanya menyentuh angka 1. "Rt kita sekarang 1,7 dan ini terjadi lonjakan," tutur dia
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Agus Djaja Said, mengaku terus berupaya menekan laju penyebaran virus corona. Apalagi pemerintah menargetkan perubahan status pandemi dari zona oranye menjadi zona kuning di akhir Desember 2020.
Karena itu, Dinas Kesehatan Kota Makassar kembali melakukan swab massal selama tiga pekan dan menyasar 15.267 spesimen di seluruh kecamatan.
"Semua yang memiliki potensi penyebaran akan kita jaring," kata Agus.
Dia menjelaskan, swab massal yang dilakukan beberapa waktu lalu dianggap mampu menekan jumlah kasus. Hal itu dibuktikan dengan berubahnya status pandemi dari merah menjadi oranye.
"Jadi itu kita lakukan lagi karena target kita itu akhir Desember nanti sudah kuning," tutur dia.
Rencananya swab massal akan dimulai pada 10 Desember nanti dan dilaksanakan secara bertahap di 47 puskesmas di seluruh kecamatan. Dari data yang diterima, Puskesmas Kassi-Kassi paling banyak yakni 879 spesimen.
"Distribusi alat ini kita sebar secara bertahap. Jelasnya tiga pekan ini kita masifkan swab massal," ujar dia.
Editor: Zen Teguh