Kubah Masjid Roboh, Wali Kota Makassar: Demi Keamanan Kita Tutup Dulu Sementara

MAKASSAR, iNews.id - Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah yang terletak di Jalan Barukang 2 Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, roboh, Minggu (26/3/2023) malam. Pascakejadian itu, masjid ditutup sementara. 

Diketahui, dalam kejadian itu, 12 orang menjadi korban dan sudah mendapat perawatan medis di rumah sakkit. 
 
"Demi keamanan masyarakat kita tutup dulu sementara masjidnya, biarkan tim struktur datang untuk menyelidiki kelaikan bangunan," kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Senin (27/3/2023).
 
Meski masjid ditutup sementara, Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto mengatakan, masyarakat setempat masih bisa melaksanakan ibadah Sholat Tarawih. Dia meminta pemerintah kecamatan untuk segera membuat tenda darurat sementara. 

Baca Juga

Wali Kota Makassar Sebut 12 Korban Kubah Masjid Roboh Rata-rata Luka di Kepala dan Kaki

Selain itu, dia juga menyarankan warga untuk mencari masjid terdekat lainnya di sekitar tempat tinggal jika tetap ingin melaksanakan Sholat Tarawih secara berjamaah.

"Kegiatan ibadah kita alihkan ke jalan dengan tenda. Pihak kecamatan akan mempersiapkan itu. Jadi ibadah tetap jalan dan ini hanya sementara saja," ungkapnya.

Baca Juga

 Kubah Masjid Ittifaqul Jamaah di Makassar Roboh saat Ceramah Tarawih

Dalam insiden itu, rata-rata korban mengalami luka di bagian kepala dan kaki dan saat ini para korban sudah mendapat perawatan medis.

"Rata-rata luka kepala dan kaki," katanya. 
 
Sebelumnya diberitakan, kubah Masjid Ittifaqul Jamaah yang terletak di Jalan Barukang Dua,  Kelurahan Patingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar roboh. Akibat kejadian itu, 12 orang terluka. 
 
Sekertaris Pengusrus Masjid Ittifaqul Jamaah Hafsir mengatakan, kejadian tersebut terjadi secara tiba –tiba. 

Baca Juga

Kubah Masjid di Makassar Roboh Timpa Jemaah Tarawih, 12 Orang Terluka

"Kubah masjid roboh jatuh ke lantai satu yang ditempati shaf laki –laki. Konstruksi kubah masjid yang diduga sudah tua dan lama tidak diganti menjadi penyebab utama," katanya.

Editor: Candra Setia Budi