get app
inews
Aa Text
Read Next : Polda Jambi Gagalkan Pengangkutan BBM Ilegal dari Sumsel, 32.589 Liter Solar Disita

Kelangkaan Solar Rugikan Nelayan di Sulsel

Selasa, 15 Maret 2022 - 17:57:00 WITA
Kelangkaan Solar Rugikan Nelayan di Sulsel
Antrean panjang truk dan bus terjadi di sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (12/3/2022). (Foto: Yoel Yusvin)

MAKASSAR, iNews.id - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan merugikan para nelayan. Pasalnya, para nelayan tidak bisa pergi melaut mencari ikan.

"Susah dapat solar di SPBN, kalaupun ada sudah ada jatahnya orang. Terpaksa beli di SPBU pakai jerigen, itu pun kalau dapat harus antri," kata Rahmat, salah seorang nelayan di Makassar, Senin (14/3/2022). 

Menurut dia, hampir semua nelayan mengalami hal serupa. Para Nelayan harus berjuang mencari solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk bisa menghidupkan mesin kapalnya.

Di tempat terpisah, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Sulsel, Chairil Anwar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPRD Sulsel mengungkapkan hal yang sama. 

"Aktivitas nelayan tentu sangat terganggu karena kesulitan bahan bakar. Cara ilegal saja susah apalagi legal. Laporan yang masuk bahkan ada dijual antara Rp10.000-Rp20.000 ribu per liter. Padahal harga solar subsidi Rp4.150 per liter," katanya.

Kendati ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur tentang perlindungan bagi nelayan, namun fakta di lapangan tidak sesuai implementasi. Keterbatasan solar tersebut sangat dirasakan nelayan saat ini, hingga turut mempengaruhi hasil tangkapan mereka.

Hal senada disampaikan, Ketua HNSI Kota Makassar, HM Arsyad H Bua. Keterbatasan solar sangat berdampak bagi nelayan dan di saat yang sama membutuhkan penghasilan untuk menyambung hidup.

"Data kapal nelayan kecil di Makasar itu 1.000 perahu Katinting (kapal kecil) menggunakan BBM bersubsidi belum kapal lain. Tapi kini sulit didapat. Yang ada hanya BBM non subsidi. Kita berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini," tuturnya.

Editor: Dita Angga Rusiana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut