Kabur saat Pengembangan Kasus, Salah 1 Pelaku Pembunuhan Jukir di Makassar Ditembak Petugas

MAKASSAR, iNews.id – Seorang pemuda, pelaku penyerangan juru parkir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa ditembak petugas, Minggu (7/2/2021) malam. Dia berupaya kabur saat digiring petugas untuk mencari barang bukti busur dan anak panah yang digunakan dalam penyerangan bersama kawanannya. 

Seorang pelajar bernama Karel ini terpaksa dibawa ke RS Polri Bhayangkara Kota Makassar untuk menjalani perawatan. Tim medis mengeluarkan timah panas yang bersarang di kaki warga Jalan Landak Baru, Kota Makassar ini.

Baca Juga

Hanya karena Uang Seribu, Pria Ini Hampir Hilangkan Nyawa Jukir

Sebelumnya, pelaku tak mengindahkan tembakan peringatan yang dilepaskan polisi saat berusaha kabur dalam pengembangan pencarian barang bukti. Selanjutnya, dengan menggunakan mobil, pelaku dibawa ke RS. 

Kepada polisi, pelaku mengaku memanah korban akibat salah satu rekannya dipanah terlebih dahulu oleh jukir. Selanjutnya, dia bersama rekan-rekannya mendatangi korban dan melakukan penyerangan. 

Baca Juga

Jukir Liar Marak, Dishub OKU Pesimistis Target Retribusi Parkir Tercapai

“Saya busur dari jauh. Saya tidak kenal korban, karena dia busur teman,” katanya.

Akibat perbuatan pelaku dan kawanannya, jukir tewas usai tertusuk dua anak panah di bagian dada dan punggung. 

Baca Juga

Tak Bayar Parkir, Mekanik Mesin ATM di Garut Dianiaya Jukir hingga Dilarikan ke RS

Sementara Kanit Resmob Polsek Rappocini, Iptu Nurcahyana membenarkan jika tersangka dilumpuhkan lantaran mencoba kabur saat digiring dalam pengembangan pencarian barang bukti. Usai menjalani penanganan medis, tersangka digiring ke Mapolsek Rappocini Kota Makassar guna proses hukum lebih lanjut. 

“Pelaku berupaya kabur dengan cara mendorong anggota, sehingga polisi melakukan tindakan tegas terukur,” katanya.

Hingga saat ini, polisi sudah mengamankan 11 tersangka dalam aksi pengeroyokan jukir ini. Sementara tersangka lain masih dalam pengejaran Tim Resmob Polsek Rappocini, Kota Makassar. 

Editor: Umaya Khusniah