Di Tenda Pengungsian, Jusman dan Nur Paslin Menikah
ENREKANG, iNews.id - Sepasang kekasih di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, yakni Jusman dan Nur Paslin, terpaksa harus menikah di tenda pengungsian milik BPBD. Hal itu dilakukan karena rumah keduanya di Desa Labuku, porak-poranda setelah diterjang bencana tanah bergerak.
Meski menggelar acara pernikahan di tenda pengungsian, acara keduanya pun berlangsung meriah. Bahkan, tenda yang awalnya biasa-biasa saja disulap warga menjadi tenda pelaminan.
Dekorasi resepsi pernikahan khas bugis telihat memenuhi setiap sudut tenda pengungsian itu, warga juga menyiapkan kursi untuk kedua mempelai di panggung pelaminan yang dipenuhi dekorasi bunga warna-warni.
Kepala Desa Labuku Abdul Wahab mengatakan, keduanya terpaksa menggelar acara penikahan di tenda pengusian karena rumah mereka rusak parah setelah terjadi bencana pengeseran tanah.
"Mereka menikah di sini (tenda pengusian) karena rumah kedua mempelai ini sudah rusak parah," singkatnya.
Seperti diketahui, Desa Labuku, Kecamatan Maiwa, Enrekang, Sulsel mengalami bencana pergeseran tanah sehingga membuat beberapa jalan desa rusak berat.
Bukan itu saja, 32 rumah warga porak-poranda akibat bencana tersebut, hingga saat ini ratusan warga masih berada di tenda pengungsian.
Editor: Candra Setia Budi