get app
inews
Aa Text
Read Next : 3 Anggota Geng Motor Penganiaya Polisi hingga Luka Parah di Bandung Barat Ditangkap

Curahan Hati Ayah Taruna ATKP Makassar yang Tewas Dianiaya Seniornya

Selasa, 05 Februari 2019 - 22:23:00 WITA
Curahan Hati Ayah Taruna ATKP Makassar yang Tewas Dianiaya Seniornya
Daniel Pongkala menunjukkan bekas luka lebam di wajah putranya Aldama Putra Pongkala, di rumahnya di Kota Makassar, Sulsel, Selasa (5/2/2019). (Foto: iNews/Andi Deri Sunggu)

MAKASSAR, iNews.id – Duka mendalam menyelimuti keluarga taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala (19). Mahasiswa itu tewas di kampusnya karena diduga dianiaya seniornya pada Minggu (3/2/2019).

Hingga kini, keluarga masih sulit menerima kematian Aldama. Sebagai putra tunggal, Aldama sangat disayang. Dia menjadi tumpuan harapan dan kebanggaan bagi ayah dan ibunya. Karenanya, kematian Aldama menjadi pukulan berat bagi keluarga.

Ayah korban, Pelda Daniel Pongkala mengatakan, istrinya masih sering pingsan setiap melihat jenazah Aldama yang disemayamkan di rumah duka, Kompleks Leo Wattimena, Kompleks AURI, Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (5/2/2019).

“Mamaknya masih pingsan terus, makanya peti jenazah ini mau kami tutup karena setiap lewat, mamaknya pingsan,” kata Daniel saat ditemui di rumahnya.

Di mata keluarga, Aldama selalu menjadi anak yang baik dan penurut. Semasa hidup, Aldama dikenal bergaul baik dengan teman-temannya dan tidak punya masalah dalam pertemanan. Hubungan Aldama dengan ayah dan ibunya juga sangat dekat.

“Dia manja dan paling kami sayangi. Dia jadi pengobat saat kami capek, pulang dinas, pulang ke rumah. Ketika bertemu dia, langsung sembuh. Anaknya juga rajin,” kata Daniel mengenang putranya.

Pelda Daniel Pongkala mengungkapkan kecurigaannya terhadap penyebab kematian putranya Aldama, di rumah duka, Kompleks AURI, Sultan Hasanuddin Makassar, Selasa (5/2/2019). (Foto: iNews/Andi Deri Sunggu)


Daniel pun langsung ke Rumah Sakit Sayang Rakyat. Dia melihat putranya sudah tidak bernyawa. Anehnya, dia menemukan bekas luka memar dan lebam di bagian wajah. Selain itu, di bagian dada dan lengan. Kondisi jenazah putranya membuat keluarga curiga Aldama meninggal secara tidak wajar.

“Saya enggak tahu bagian belakang tubuh anak saya karena saya tidak sempat buka bajunya. Sementara dokternya tidak sempat memeriksa karena katanya anak saya sudah meninggal sampai di rumah sakit,“ kata Daniel.

Tak percaya dengan keterangan pihak ATKP Makassar, Daniel meminta putranya diautopsi. Akal sehatnya sulit menerima penyebab putranya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi sedangkan kondisi tubuh Aldama dengan jelas menunjukkan ada bekas penganiayaan.

“Kami tidak mau percaya begitu saja dengan keterangan pihak kampus ATKP karena tidak pantas dibandingkan dengan kondisi anak saya. Ada yang mengganjal dengan kematian anak saya ini,” kata Daniel.

Saat ini, Daniel masih menunggu hasil autopsi dari pihak rumah sakit. Keluarga berharap bisa segera mendapat kejelasan mengenai penyebab kematian Aldama dan mendapat keadilan.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut