Beringas, Oknum Satpol PP Sulsel Pukul Wasit dan Hakim Garis di Turnament Badminton

MAKASSAR, iNews.id - Rekaman video puluhan anggota Satpol PP Sulawesi Selatan (Sulsel) mengejar wasit serta hakim garis viral di media sosial. Dua orang di antaranya tampak beringas melakukan pemukulan.

Peristiwa ini terjadi saat turnament badminton menyambut Hari Jadi Sulsel ke-354 yang berlangsung di Gedung Olahraga Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar.

Baca Juga

Viral Anak Ketua DPRD Ambon Pukuli Remaja hingga Tewas, Kapolda: Sudah Tersangka

Kasatpol PP Sulsel Arwin Asiz langsung meminta maaf dan siap memberi sanksi kode etik terhadap oknum anggotanya yang terbukti melakukan pemukulan.

"Ini oknum ya, ada dua anggota yang berupaya melakukan pemukulan seperti yang tampak dalam video. Saya minta maaf dan akan mengusut tuntas sesuai SOP," ujarnya, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga

Sadis, Pemuda Papua Pukuli Pacar Pakai Batu lalu Mata Dicolok Pakai Jari

Menurutnya puluhan anggota Satpol PP saat itu sedang tugas pengamanan di lokasi pertandingan yang mempertemukan tim Satpol PP Sulsel dengan Bappelitbangda. Hasilnya dimenangkan Satpol PP Sulsel.

"Kejadiannya saat akhir pertandingan. Banyak suporter kecewa dengan kepemimpinan wasit dan hakim garis, seperti bola masuk dinyatakan keluar lalu dilampiaskan dengan aksi saling kejar di akhir pertandingan," katanya.

Baca Juga

Oknum Anggota DPRD Halteng Ini Bikin Onar dan Nyaris Pukul Pengunjung Minimarket

Menurutnya, saat ini ada dua oknum anggota yang diperiksa internal. Keduanya berstatus bukan PNS yang diperiksa petugas tindak internal (PTI).

Baca Juga

Cekcok di Kafe, Suami di Manado Seret Istri lalu Pukuli dalam Mobil

"Jika terbukti, yang bersangkutan akan dikenakan sanksi kode etik," ucapnya.

Dengan adanya kejadian ini, Kasatpol PP Sulsel telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mundur dari turnament badminton tersebut.

Baca Juga

Lerai Perkelahian, Pemuda di Gianyar Dipukul Botol Bir di Tempat Hiburan Malam

"Kami kini fokus pengamanan saja selama pertandingan guna menghindari terjadinya konflik susulan dan sudah mundur dari turnamen," ujarnya.

Editor: Donald Karouw