5 Peninggalan Sejarah Kerajaan Gowa Tallo yang Masih Ada hingga Sekarang
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Gowa Tallo yang masih ada sampai sekarang. Salah satunya yakni Benteng Somba Opu.
Benteng ini di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan didirikan pada abad ke-16 saat kepemimpinan raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi’Kallonna.
Sebelum melihat peninggalan sejarah Kerajaan Gowa Tallo, ada baiknya kita melihat sejarah dari kerajaan ini. Kerajaan Gowa Tallo adalah salah satu kerajaan bercorak Islam yang ada di Sulsel.
Kerajaan ini pada awal abad ke-14 dan mencapai kejayaannya pada ada ke-17 di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin.
Pada 1667, Kerajaan Gowa Tallo runtuh setelah terjadi Perjanjian Bongaya. Perjanjian ini dinilai merugikan Gowa.
Namun, meski kerajaan ini runtuh, tapi masih ada peninggalannya yang hingga saat ini masih ada.
Peninggalan pertama sejarah Kerajaan Gowa Tallo adalah Benteng Somba Opu. Benteng didirikan pada abad ke-16 saat kepemimpinan Raja Daeng Matanre Karaeng Tumapa’risi’Kallonna.
Bendeng Somba Opu berada di Jalan Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Benteng ini dulunya sempat menjadi pusat perdagangan sebelum dikuasai oleh VOC pada 1669.
Selanjutnya, peninggalan sejarah Kerajaan Gowa Tallo adalah Istana Balla Lompoa. Balla Lompoa berarti rumah besar atau kebesaran dalam bahasa Makassar.
Istana ini dibangun oleh Raja I Mangimingi Daeng Matutu pada tahun 1936 sebagai pusat kerajaan.
Bangunan ini terbuat dari bahan kayu jati bercorak arsitektur tradisional. Ada juga terdapat teknik modern di beberapa bagian tertentu, misalnya di persambungan kayu menggunakan baut, bahkan bagian dapurnya menggunakan bahan batu bata.
Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa Tallo selanjutnya ada Masjid Katangka atau Masjid Al Hilal. Masjid ini terletak di Kecamatan Somba Opu, Sulawesi Selatan.
Masjid ini dibangun sekitar awal tahun 1600 dan merupakan yang tertua di Sulawesi Selatan. Saat masa penjajahan Belanda, masjid ini digunakan sebagai benteng pertahanan.
Kemudian, peninggalan sejarah Kerajaan Gawo Tallo yakni Benteng Fort Rotterdam. Benteng ini awalnya diberi nama Benteng Jumpandang.
Benteng ini didirikan saat kepemimpinan I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung pada abad ke-16. Benteng ini merupakan markas dari pasukan kerajaan Gowa Tallo yang terletak di tepi barat pantai kota Makassar.
Peninggalan sejarah Kerajaan Gowa Tallo selanjutnya yakni Batu Pallantikang, yang merupakan dua batu kapur menghimpit sebuah batu andesit dan digunakan untuk pengambilan sumpah para raja kerajaan Gowa-Tallo.
Dalam kepercayaan masyarakat pada masa itu, batu ini dianggap sebagai batu dari kahyangan sehingga diyakini memiliki tuah.
Batu ini terletak di sebelah tenggara kompleks pemakaman Tamalate. Batu Pallantikang merupakan batu yang terbentuk secara alami.
Itulah lima tempat peninggalan sejarah Kerajaan Gowa Tallo yang hingga saat ini masih ada. Jika Anda berkunjung ke sana, jangan lupa untuk mengunjunginya.
Editor: Candra Setia Budi