5 Fakta Penemuan Mayat Pedagang Gorengan dalam Koper di Pangkep, Berawal dari Sang Anak Cari Ibunya

PANGKEP, iNews.id - Penemuan mayat dalam koper kembali terjadi. Kali ini, mayat seorang perempuan ditemukan dalam koper merah di Jalan Pelelangan, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Koper merah berisi mayat tersebut ditemukan di rumah kos korban, Minggu (11/8/2024) siang. Posisi korban tertelungkup dengan kondisi berlumuran darah. Diduga, korban dibunuh.
Identitas korban diketahui bernama Ramla. Perempuan berusia 47 tahun itu warga Kabupaten Jeneponto yang sudah mengontrak di lokasi kejadian selama enam bulan. Ramla sehari-hari bekerja sebagai pedagang gorengan keliling di sekolah-sekolah di Pangkep.
"Korban terakhir terlihat pada Jumat 8 Agustus 2024 lalu saat sholat Isya. Dia bilang mau pindah kontrakan bulan depan," ujar Aisyah pemilik kontrakan, Senin (12/8/2024).
Kapolsek Pangkajene Iptu Syamsir di lokasi, Senin (12/8/2024) mengatakan, mayat perempuan dalam koper merah ini pertama kali ditemukan oleh anaknya berinisial C (30).
Kronologinya berawal dari sang ibu yang sudah dua hari tidak memberi kabar. Dia lalu mencari sang ibu di rumah kosnya, pada Minggu siang, 11 Agustus 2024.
Saat anak korban ke rumah kos ibunya, ternyata dia tidak menemukannya. Dia lalu mencari korban ke Pasar Pangkajene dan bertanya kepada pemilik kos.
Dia juga bertanya mengenai koper merah di kamar kos ibunya kepada pemilik kos. Pemilik mengaku tidak tahu. Sang anak yang curiga karena mencium bau menyengat kemudian membuka koper bersama pemilik kos. Ternyata isinya mayat sang ibu yang sedang dicari.
Penemuan koper merah berisi mayat itu selanjutnya dilaporkan ke polisi. Tim Inafis Polres Pangkep langsung ke lokasi dan membuka koper merah dengan bercak darah tersebut.
Tim Inafis Polres Pangkep menemukan mayat korban dengan posisi tertelungkup. Pada tubuh korban, ditemukan sejumlah luka memar.
Mayat korban lalu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Batara Siang Pangkep untuk divisum. Selanjutnya, mayat Ramla dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diautopsi dan telah diserahkan kepada keluarganya di Jeneponto.
Polisi telah memasang garis polisi di lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Tim Satreskrim Polres Pangkep telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk anak dan ipar korban. Polisi juga telah meminta keterangan warga sekitar.
"Kami melaksanakan penyelidikan denga mengambil bukti-bukti petunjuk yang didapatkan di TKP," ujar Kapolsek Pangkajene Iptu Syamsir di lokasi, Senin (12/8/2024).
Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Namun, korban diduga kuat dibunuh.
Editor: Maria Christina